Suara.com - Update Covid-19 global atau dunia hari ini, Minggu, 13 Maret 2022, hingga pukul 07.30 WIB tercatat terjadi penambahan kasus baru sebanyak 1,24 juta dalam 24 jam terakhir.
Di waktu yang sama angka kematian juga bertambah sebanyak 4.400 jiwa.
Dalam sepekan tetakhir, kasus positif Covid-19 di seluruh dunia meningkat hingga 7 persen.
Korea Selatan menempati peringkat pertama dengan jumlah kasus positif minggu terbanyak, yakni 1,86 juta kasus. Angka itu meningkat 44 persen dibandingkan dua pekan lalu.
Korea Selatan juga mengalami peningkatan angka kematian hingga 62 persen. Dari sebelumnya 797 kematian dalam sepekan pada dua minggu lalu, menjadi 1.295 jiwa dalam satu minggu terakhir.
Data pada situs worldometers tercatat, kasus Covid-19 global kini telah mencapai 456,31 juta dengan kematian 6,06 juta jiwa.
Kasus Deltacron Ditemukan
Versi infeksi hibrida dari virus corona berupa gabungan gen dari varian delta dan omicron, disebut deltacron, telah diidentifikasi pada 17 pasien di Amerika Serikat dan Eropa.
Temuan tersebut berdasarkan penelitian para ilmuwan Prancis dan telah diterbitkan dalam jurnal medRxiv.
Namun, kata penulis utama penelitian dari IHU Mediterranee Infection di Marseille, Prancis, Philippe Colson, karena hanya sedikit kasus yang dikonfirmasi, terlalu dini untuk mengetahui apakah infeksi deltacron akan sangat menular atau menyebabkan penyakit parah.
Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Menurun Tapi Kok Kematian Masih Tinggi? Ini Penjelasan Kemenkes
Para ilmuwan mencatat ada tiga pasien di Prancis yang terinfeksi versi SAR CoV-2 dengan gabungan protein lonjakan dari varian omicron tetapi memiliki 'tubuh' virus varian delta.
Menurut laporan yang tidak dipublikasikan oleh perusahaan riset genetika Helix yang telah diserahkan ke medRxiv, dua infeksi deltacron lain yang tidak terkait telah diidentifikasi di Amerika Serikat.
Di virus papan buletin penelitian, tim lain telah melaporkan tambahan 12 infeksi deltacron di Eropa sejak Januari, semua dengan lonjakan omicron dan tubuh delta.
Rekombinasi genetik dari coronavirus manusia telah diketahui terjadi ketika dua varian menginfeksi sel inang yang sama.
"Selama pandemi Covid-19, dua varian atau lebih telah beredar bersama selama periode waktu yang sama dan di wilayah geografis yang sama. Ini menciptakan peluang untuk rekombinasi antara dua varian ini," kata Colson, dikutip Fox News.
Ia menambahkan bahwa timnya telah merancang tes PCR khusus yang dapat dengan cepat menguji sampel positif untuk keberadaan deltacron.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah