Suara.com - Bukan hanya tugas ibu untuk mendampingi anak imunisasi, tapi juga dibutuhkan peran ayah yang selalu memberikan dukungan agar imunisasi berjalan lancar.
Apalagi keterlibatan ayah dalam imunisasi anak diyakini akan semakin menambah semangat keluarga untuk memberikan perlindungan dan hak anak untuk hidup sehat.
Diungkap Health Officer Immunization UNICEF Indonesia, dr. Sartini Saman bahwa salah satu penyebab rendahnya cakupan imunisasi datang dari penolakan para ayah.
"Dalam sebuah penelitian, 50 persen responden menyatakan keputusan untuk mendapatkan layanan imunisasi dipengaruhi oleh pasangan mereka dan hanya 27 persen yang memutuskan sendiri," ujar dr. Sartini melalui situs resmi UNICEF Indonesia dikutip suara.com, Rabu (16/3/2022).
Bagi para ayah yang ingin terlibat dalam imunisasi anak, tapi bingung bagaimana caranya. Berikut ini 5 cara yang bisa dilakukan menurut dr. Sartini:
1. Cari Informasi Vaksin
Orangtua bisa mencari informasi terbaru tentang vaksin atau imunisasi dari Kementerian Kesehatan RI, WHO, dan situs UNICEF.
Seorang bayi membutuhkan vaksin Hepatitis B pada 24 jam pertama setelah kelahiran. Imunisasi sedari dini ini akan memberikan perlindungan yang optimal.
Ini artinya, mencari informasi imunisasi anak bisa dimulai sejak ada di dalam kandungan, bahkan mulai dari saat merencanakan kehamilan.
Baca Juga: Penting Banget! Alasan Bayi Masih Merah Harus Disuntik Imunisasi Pertama
2. Pelajari Jadwal Imunisasi
Jadwal imunisasi bisa dilihat dari berbagai sumber, bisa juga dilihat di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Agar imunisasi tidak terlewat, orang tua bisa menggunakan kalender pengingat dengan alarm atau cara lainnya untuk memastikan anak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal.
Apabila terjadi keterlambatan, tidak perlu panik. Silakan hubungi Puskesmas, Posyandu, atau klinik terdekat dan segera buat janji temu untuk jadwal imunisasi susulan.
Adapun berikut ini daftar lengkap jadwal imunisasi dasar rutin di Indonesia, sesuai usia anak:
- Anak usia kurang dari 24 jam, imunisasi hepatitis B0 atau HB0.
- Anak usia 1 bulan, imunisasi BCG, OPV1.
- Anak usia 2 bulan, imunisasi DPT-HB-Hib1-OPV2 dan PCV 1.
- Anak usia 3 bulan, imunisasi DPT-HB-Hib2-OPV3 dan PCV 2.
- Anak usia 4 bulan DPT-HB-Hib3-OPV4 dan PCV 1, dan IPV.
- Anak usia 9 bulan, imunisasi campak rubela.
- Anak usia 12 bulan, imunisasi PCV 3.
- Anak usia 18 bulan, imunisasi campak rubela, DPT-HB-Hib 4.
- Anak kelas 1 SD, imunisasi campak rubela dan DT (difteri).
- Anak kelas 2 SD, imunisasi campak rubela dan DT (difteri).
- Anak kelas 5 SD, imunisasi campak rubela dan DT (difteri).
3. Ambil Inisiatif dan Beri Dukungan
Berita Terkait
-
Ditinggal Sheila Dara Promosi Film di Amerika, Ayah Vidi Aldiano Ungkap Kondisi Terkini Sang Anak
-
Reza Rahadian Ungkap Pandangan soal Figur Ayah: Penting, tapi Tak Butuh?
-
Dibesarkan Ibunya Seorang Diri, Reza Rahadian Jujur soal Kehidupan Tanpa Sosok Ayah
-
Terungkap, Ini Wasiat di Balik Keputusan Kremasi Jenazah Ayah Jerome Polin
-
Surat Cinta Jerome Polin untuk Mendiang Ayah
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara