Suara.com - Seorang artis Viviane de Querioz Pereira asal Brasil harus dilarikan ke rumah sakit akibat sering menahan kentut di depan kekasihnya karena malu.
Mulanya, Viviane terbangun di pagi hari dengan rasa sakit yang parah di perutnya sehingga dilarikan ke rumah sakit. Setelah diperiksa, ternyata rasa sakitnya disebabkan oleh keseringan menahan kentut.
Karena itu, Viviane pun menyarankan orang lain untuk tidak lagi menahan kentut, sekali pun di depan kekasih dan jangan pernah merasa malu.
"Tapi hanya itu yang terjadi. Sekarang aku baik-baik saja. Ini hanya karena terjadi akumulasi kentut yang ditahan," kata Viviane di Instagram dikutip dari LadBible.
Sebenarnya dilansir dari Hellosehat, menahan kentut tidak memiliki bahaya. Tetapi, perut Anda akan terasa begah dan tidak enak.
Penelitian dalam New Zealand Medical Journal mengatakan bahwa kebiasaan menahan kentut bisa menimbulkan dampak langsung berupa sakit perut dan rasa tak nyaman.
Karena, kebiasaan ini mempengaruhi aliran di sistem pencernaan. Sehingga menahan kentut bisa menyebabkan perut panas, kembung dan masalah pencernaan/
Tekanan usus juga bisa menyebabkan gas terperangkap dalam usus sehingga usus menggelembung akibat penyumbatan gas.
Tekanan usus yang terus meningkat ini akan membuat Anda stres dan merasa tak nyaman karena kesulitan menahan gas.
Baca Juga: Penanganan Penyakit Jantung Bawaan yang Tepat Dapat Tingkatkan Usia Harapan Hidup Pasien
Menahan kentut juga bisa menimbulkan dampak langsung berupa meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah.
Pakar kesehatan juga menemukan bahwa kebiasaan ini berkaitan dengan risiko divertikulitis. Divertikulitis adalah kondisi ketika kantong-kantong kecil pada lapisan usus mengalami peradangan.
Penyakit ini bisa memburuk dan menyebabkan infeksi mengancam jiwa bila tak segera diobati. Kasus ini memang langka, tetapi orang usia lanjut yang lebih rentan harus mewaspadainya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter