Suara.com - Pemerintah memprediksi akan ada 80 juta orang yang melakukan mudik Lebaran 2022, setelah larangan mudik dicabut oleh pemerintah. Langkah apa yang perlu dilakukan agar kasus COVID-19 tak lagi naik?
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro, kunci pencegahan kenaikan kasus COVID-19 terletak pada cakupan vaksinasi. Oleh karena itu, vaksin booster pun dijadikan syarat melakukan perjalanan mudik.
“Sesuai seperti yang sudah diarahkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo dan sudah disampaikan kembali oleh Pak Menkes sendiri pada tanggal 23 Maret lalu bahwa vaksinasi itu kalau tidak lengkap dan tidak 'booster' (penguat) dampaknya bisa negatif,” katanya.
Berdasarkan hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kementerian Perhubungan, terdapat potensi 80 juta orang mudik Lebaran 2022.
Artinya, katanya, akan terdapat banyak orang melakukan mobilitas sosial, seperti berkumpul bersama keluarga ataupun kerabat, sehingga diperlukan antisipasi agar terhindar dari risiko penyakit berat, bahkan kematian.
Saat masyarakat kembali ke kampung halaman, akan banyak pula orang tua dan anak-anak yang memiliki kemungkinan belum divaksinasi. Melalui proteksi yang diberikan vaksin booster, antibodi setiap orang dapat terbentuk secara optimal.
Selain itu, dengan vaksin booster, masyarakat dapat jauh lebih mudah melakukan mudik karena tidak perlu lagi menyertakan bukti tes PCR ataupun tes cepat antigen.
“Makanya mobilitas masyarakat yang masif karena biasanya Lebaran banyak orang berbondong-bondong pulang kampung, harus diantisipasi supaya tidak terjadi penularan COVID-19 yang lebih tinggi lagi dan naik lagi,” ucap perempuan yang juga menjabat sebagai Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu.
Sebaliknya, apabila seseorang baru mendapatkan dua dosis vaksin, maka pemudik tetap harus menyertakan hasil tes antigen dan bagi pemudik yang baru mendapatkan dosis pertama, hasil dari tes PCR harus disertakan.
Reisa mengingatkan vaksin booster juga dapat membantu situasi pandemi COVID-19 di Indonesia menjadi lebih terkendali karena dapat menjaga tren kasus positif menjadi tetap rendah.
Dirinya berharap, masyarakat memahami manfaat vaksin booster dan segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat guna melengkapi dosis vaksin selanjutnya agar setiap orang dapat mudik dengan aman.
“Ini merupakan bagian dari mitigasi, tentunya kita ingin merayakan Lebaran tahun ini dengan baik, tidak merugikan orang tua, mau tetap kasusnya turun, terus tetap landai tidak naik-naik lagi,” kata Reisa. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Punya Budget 10 Juta Buat Mudik? Ini Dia 7 Pilihan Motor Bekas yang Gak Bikin Kantong Jebol
-
5 Mobil Bekas Murah Seharga XMAX untuk Mudik Tahun Depan: Nyaman Jalan Jauh, Muat Banyak Barang
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
Pengguna Layanan Transportasi Berbasis Aplikasi Meningkat Selama Momen Mudik Lebaran
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025