Suara.com - Konglomerat Rusia, Roman Abramovich dan negosiator Ukraina menjadi target serangan racun yang diduga dilakukan oleh kelompok garis keras Moskow yang berusaha menyabotase pembicaraan damai.
Setelah pertemuan di ibukota Ukraina, Abramovich dan setidaknya dua negosiator senior Ukraina mengalami gejala keracunan berupa mata merah, berair yang menyakitkan dan kulit wajah serta tangan mengelupas.
Sejauh ini dilansir dari France24, belum jelas siapa yang melakukan serangan racun tersebut. Tapi, kondisi Roman Abramovich dan negosiator lainnya sudah membaik.
Roman Abramovich dan negosiator lainnya diduga keracunan nerve agents, bila melihat gejala yang dialami mereka.
Apalagi, mereka mengalami gejala keracunan setelah beberapa jam mengonsumsi cokelat dan air.
Dilansir dari Health New York, nerve agents adalah bahan kimia yang mempengaruhi sistem saraf. Efek kesehatannya mirip dengan yang dihasilkan oleh beberapa pestisida.
Nerve agents adalah bahan kimia sarin (GB), soman (GD), tabun (GA) dan VX. Agen ini adalah buatan manusia dan telah diproduksi untuk digunakan dalam perang kimia.
Racun ini bekerja dengan cara menggunakan sinyal kimia untuk mengirimkan pesan ke organ dan jaringan dalam tubuh. Kemudian, nerve agents akan memblokir fungsi normal bahan kimia ini di ujung saraf.
Kemudian, saraf mengirimkan terlalu banyak sinyal. Sinyal saraf yang konstan ini bisa menyebabkan kelebihan beban di beberapa bagian tubuh.
Baca Juga: Selain Menginfeksi Mata, Virus Corona Covid-19 Bisa Bereplikasi di Retina
Nerve agents tergolong sangat beracun, meskipun dalam jumlah kecil. Racun ini bisa menyebabkan efek kesehatan bila terhirup, tertealan atau kontak dengan kulit maupun mata.
Efek kesehatan terjadi lebih cepat (dalam hitungan detik hingga menit) dari paparan inhalasi dan konsumsi daripada dari paparan kulit atau mata. Paparan kulit kecil dapat memakan waktu beberapa jam untuk menimbulkan efek keracunan.
Berikut ini, beberapa gejala keracunan nerve agents yang harus diwaspadai.
- Produksi lendir, air mata, air liur, dan 2. Keringat yang berlebihan
- Sakit kepala
- Sakit perut, mual dan muntah
- Sesak dada dan sesak napas
- Kehilangan kontrol kandung kemih dan usus
- otot berkedut
- Kejang
- Koma
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!