Tapi yang perlu jadi catatan, setelah lulus dan dapatkan gelar tidak bisa langsung bekerja, karena harus melalui tahapan lain untuk jadi dokter, seperti tahap pendidikan profesi.
2. Tahap Pendidikan Profesi
Setelah gelar S.Ked sudah di tangan, untuk bisa bekerja lulusan kedokteran perlu menjalani tahap Pendidikan Profesi atau menjadi co-ass (co-assistant).
Saat menjadi co-ass, calon dokter akan kontak langsung dengan pasien di rumah sakit dan belajar skill kedokteran seperti menyuntik, mengambil darah, hingga menjadi asisten saat operasi.
Para co-ass atau dokter muda ini akan dirotasi sesuai dengan bagian yang harus dipelajari. Biasanya saat tahap rotasi atau stase ini dokter muda ini harus menangani beberapa kasus seperti penyakit dalam, penyakit anak, dan bedah.
Menjadi co-ass berarti harus siap mengatur waktu antara bekerja dan belajar, menangani pasien dan mengerjakan tugas, serta mengatur waktu untuk istirahat.
Seorang co-ass tidak mengikuti jam kerja rumah sakit pada umumnya, biasanya harus datang pagi dan pulang tengah malam atau bahkan tidak pulang karena tugas jaga malam.
3. Ujian Sertifikasi
Setelah menyelesaikan tahap pendidikan profesi, kamu harus mengikuti Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Kedokteran atau UKMPPD.
UKMPPD ini akan diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) dan beberapa instansi seperti Kementerian Kesehatan, Konsil Kedokteran Indonesia, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia.
UKMPPD terdiri dari dua jenis tes, yaitu CBT (Computer Based Test) dan OSCE (Objective Structured Clinical Examination). Lebih singkatnya, CBT adalah ujian tertulis dan OSCE adalah ujian praktik.
Baca Juga: Terpopuler Kesehatan: Indikasi Dokter Terawan Tak Patuh IDI, Ciri Kanker Tiroid yang Jarang Disadari
Jika lulus calon dokter akan kembali diwisuda dan mengikrarkan sumpah dokter. Meskipun sudah bergelar dokter (dr.) di depan nama, namun masih perlu menjalani masa internship alias magang, sebelum akhirnya bisa buka praktik sendiri atau bekerja di fasilitas kesehatan.
4. Internship
Masa internship ini biasanya berlangsung selama 1 tahun dan tetap mendapatkan bimbingan dari dokter senior.
Kelebihannya, saat masa internsip dokter muda ini sudah memiliki jam kerja sendiri selayaknya dokter sungguhan. Apalagi masa internsip dokter muda akan lebih diberi kebebasan dan tidak diawasi seketat saat menjadi co-ass.
Jika masa internship ini sudah selesai, dokter muda akan mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
Dengan STR tersebut dokter muda sudah boleh bekerja di rumah sakit, puskesmas, atau membuka praktik sendiri sebagai dokter umum.
5. Pendidikan Spesialis
Setelah menyelesaikan masa internship, status yang disandang adalah dokter umum. Jika ingin memperdalam ilmu kedokteran di bidang tertentu seperti bedah, anak, saraf, jantung, dan forensik, maka harus menempuh pendidikan lagi sebagai dokter spesialis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis