Suara.com - Anak yang suka pilih-pilih makanan, alias picky eater, pastilah bikin bingung para orangtua. Mereka umumnya menolak sayur, dan hanya mau makan makanan tertentu, atau bercita rasa tertentu. Tapi tahukah Anda, secara tidak langsung, orangtua punya andil dalam menciptakan anak menjadi picky eater.
Ketika orangtua memperkenalkan berbagai cita rasa kepada anak, sangat mudah bagi mereka untuk menyukai rasa gurih seperti yang terdapat pada keripik, cokelat, dan es krim. Sebaliknya, butuh waktu agak lama bagi anak untuk menyukai rasa sayuran dan makanan sehat lainnya.
Dilansir dari Times of India, saat ini, semakin banyak produsen snack dan camilan yang mengklaim produknya sebagai camilan sehat, yang juga disebut sangat bergizi. Misalnya, camilan yang mencantumkan kata 'buah'. Seringkali, hal ini akan membuat para orangtua yakin tentang nilai gizi produk tersebut. Misalnya, pada jus buah kemasan. Padahal, yang sering terjadi, minuman jus ini tidak mengandung buah, tetapi ekstrak buah.
Dan yang paling mengkhawatirkan adalah tambahan pemanis di dalamnya. Konsumsi gula, baik gula alami ataupun sintesis, dapat memicu keinginan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan manis. Akibatnya, anak mungkin akan menolak makanan lain yang lebih sehat, seperti protein, karbohidrat, dan lemak baik.
Nah, untuk mengatasi efek camilan yang 'tampaknya sehat' ini, penting bagi orangtua untuk memperluas preferensi cita rasa anak dengan makanan sehat. Biji-bijian utuh seperti sereal, roti gandum, keripik gandum utuh yang rendah garam, dapat Anda berikan sebagai camilan alternatif yang dapat membantu memperluas preferensi cita rasa anak.
Produk susu rendah lemak seperti minuman berbasis kedelai dan susu bebas laktosa adalah pilihan yang baik untuk dimasukkan ke dalam daftar makanan anak. Begitu juga dengan yogurt.
Dan yang juga penting, biasakan anak untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, baik yang segar ataupun olahan, yang dapat berkontribusi pada kesehatannya.
Tentu saja cara ini tidak bisa dilihat hasilnya dalam waktu singkat. Oleh karena itu, jadikan hal ini sebagai bagian dari diet reguler anak, sehingga mereka dapat menikmati lebih banyak cita rasa makanan yang menyehatkan.
Baca Juga: Lihat Gambar Porno hingga Cicipi Makanan saat Berpuasa Membatalkan Puasa?
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online