Suara.com - Batuk menjadi gejala long Covid-19 yang paling sering dilaporkan. Tidak sedikit penyintas Covid-19 yang masih mengalami batuk, berbulan-bulan setelah dinyatakan negatif.
Melansir Medical Daily, rupanya ada alasan mengapa batuk masih sering terjadi ketika sudah dinyatakan negatif Covid-19.
Diungkap oleh ahli kesehatan dari Bond University Australia, Natasha Yates, ada empat penyebab mengapa batuk masih terjadi.
1. Infeksi saluran napas atas
Yates mengatakan saluran napas atas merupakan bagian paling terpengaruh oleh infeksi Covid-19. Meski virus sudah tidak ada, sisa peradangan masih bisa ditemukan.
Hal ini membuat penumpukan lendir terjadi, membuat seseorang masih mengalami batuk meski sudah dinyatakan negatif Covid-19.
2. Radang saluran napas bawah
Radang di saluran napas bawah juga bisa menyebabkan batuk. Sebab, radang membuat saluran napas membengkak, membuat jalannya udara tidak lancar dan menimbulkan batuk.
3. Gangguan saraf
Baca Juga: Pemerintah Targetkan 70 Persen Warga Sudah Divaksin Covid-19 Dua Dosis pada Akhir Mei Nanti
Gangguan sistem saraf merupakan salah satu komplikasi Covid-19 yang jarang dilaporkan, namun masih bisa terjadi. Gangguan saraf di sekitar dada dan kerongkongan bisa membuat seseorang menjadi lebih sering batuk.
4. Penyakit paru interstisial
Penyakit paru interstisial jarang terjadi akibat Covid-19. Namun ketika ini terjadi, bekas luka yang ada di jaringan paru bisa membaut seseorang lebih sering batuk.
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan