Suara.com - Beberapa ahli mengatakan perintah penggunaan masker yang cukup ketat selama 2 tahun pandemi virus corona Covid-19 telah menyebabkan kelelahan.
Saat ini, perintah memakai masker pun masih terus berlanjut. Tetapi, nampaknya perintah ini bisa dilonggarkan.
Para ahli mengatakan perintah memakai masker ini bisa dilonggarkan dan diterapkan kembali lebih ketat ketika terjadi gelombang Covid-19 baru.
Ramanan Laxminarayan, direktur Pusat Dinamika Penyakit, Ekonomi & Kebijakan Washington berpendapat bahwa perintah penggunaan masker ini hanya akan sia-sia bila terus berlanjut. Sebab, masalahny adalah orang-orang mulai lelah dengan perintah tersebut.
"Saya akan mendorong perintah mengenai penggunaan masker di ruang tertutup, tetapi tidak menyarankan perintah penggunaan masker ini ditegakkan dengan hukuman," kata Gautam Menon, profesor, Departemen Fisika dan Biologi, Universitas Ashoka di Haryana dikutip dari Times of India.
Beberapa hari lalu, Brihanmumbai Municipal Corporation (BMC) melaporkan kasus pertama rekombina dari varian Omicron, yakni varian XE di India.
Tapi, INSACOG yang memantau variasi genomik pada SARS-CoV-2 di India telah memutuskan untuk melakukan putaran lain sekuensing genom di laboratorium nasional untuk konfirmasi.
Virus rekombinan berarti varian XE ini adalah kombinasi dari genom subvarian BA1 dan BA2 dari varian Omicron.
Karena jumlah kasus virus corona Covid-19 di Inddia yang mulai turun setelah 2 tahun. Begitu pula dengan beberapa negara bagian lain, termasuk Delhi, Maharashtra, Punjab dan Harya, pemerintah pun mulai melonggarkan aturan wajib menggunakan masker.
Baca Juga: Perlukah Penerima Vaksin Johnson & Johnson Mendapat Dosis Lanjutan, Ini Rekomendasi Ahli
Epidemiologi Laxminarayan mengatakan mungkin masyarakat perlu mulai menggunakan masker lagi di masa depan jika ada varian atau gelombang lain.
Menurutnya, aturan wajib suntik vaksin Covi-19 lebih penting untuk ditegakkan daripada meminta masyarakat patuh memakai masker.
Namun, ahli imunologi, Satyajit Rath memperingatkan pelonggaran aturan penggunaan masker bisa membuat orang berpikir bahwa pandemi virus corona telah berakhir. Hal ini akan menurunkan tingkat kewaspadaan orang terhadap penyakit tersebut.
Sedangkan, semakin cepat virus corona Covid-19 ini menyebar, maka semakin banyak masalah yang muncul dalam sistem perawatan kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!