Suara.com - Terkait isu higienitas dan pola hidup sehat, isu cacingan pada anak memang tak pernah akan habis untuk dibahas. Kejadian cacingan pada anak masih sering terjadi, dan wajib ditangani secara cepat. Langkah pertama tentu saja mengenali tanda-tanda cacingan pada anak.
Anak yang mengalami cacingan biasanya akan merasa gelisah, terganggu dalam beraktivitas, dan mengeluh sepanjang hari. Meski intensitas gejala yang dirasakan berbeda-beda, namun secara umum berikut beberapa gejala yang sering muncul pada anak cacingan.
Tanda-Tanda Cacingan pada Anak
Cacingan terjadi saat telur cacing menempel pada kaki atau tangan anak, dan masuk ke dalam tubuh. Memang tidak menimbulkan efek yang terlalu serius, tapi tetap perlu ditangani secepatnya agar tidak mengganggu kegiatan dan tumbuh kembang anak.
Beberapa tanda-tanda cacingan pada anak antara lain adalah sebagai berikut.
- Anak berkurang nafsu makannya, sehingga memicu terjadinya penurunan berat badan.
- Sering merasa sakit perut.
- Terjadi iritasi atau kemerahan di kulit sekitar anus.
- Mudah marah dan tersinggung, anak menjadi lebih sensitif.
- Anak merasa gelisah atau tidak nyaman saat tidur karena sering muncul rasa gatal di bagian sekitar anus.
- Tidur tidak nyenyak, dan membuat hari-harinya terganggu.
Gejala-gejala ini paling sering muncul pada anak-anak, dan menjadi tanda-tanda cacingan paling jelas yang bisa Anda amati. Ketika anak menunjukkan gejala ini, ada baiknya segera dibawa ke dokter atau diberikan obat dan penanganan agar cacingan bisa lekas disembuhkan.
Daripada Mengobati, Lebih Baik Melakukan Pencegahan
Ketika anak sudah terjangkit cacingan, tentu Anda akan kerepotan merawat dan menenangkannya. Maka dari itu, pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati akan sangat berlaku di sini.
Tapi bagaimana cara pencegahan yang paling efektif?
Baca Juga: Awalnya Alami Gejala Sakit Perut, Bocah 3 Tahun Ini Mendadak Meninggal Dunia!
Sebenarnya cara yang bisa dilakukan sangat mudah. Mulai dari membiasakan mencuci tangan secara teratur, kemudian menggunakan pakaian bersih, menggunakan alas kaki saat keluar rumah, menggunting kuku secara teratur, dan mengkonsumsi obat cacing setidaknya 6 bulan sekali.
Demikian tadi sedikit penjelasan terkait tanda-tanda cacingan pada anak yang bisa dibagikan, sekaligus beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan. Semoga artikel ini bisa jadi bacaan yang informatif, dan selamat beraktivitas!
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien