Suara.com - Pernahkah Anda mendengar istilah night owl dan early bird? Ya, dua istilah ini merujuk pada gaya hidup atau kebiasaan seseorang.
Contoh dari orang tipe early bird misalnya, mereka cenderung lebih produktif di pagi hari sampai sore hari dan memiliki jam tidur yang lebih ideal.
Sedangkan orang tipe night owl, adalah mereka yang lebih suka bekerja atau melakukan kegiatan produktif di jam tengah malam. Umumnya, kreativitas mereka lebih liar dibanding jam-jam biasa.
Tapi sayangnya, ada dampak buruk bagi early bird dan night owl.
Apa saja? Berikut paparannya dari Psikolog Fajar Nuraini Dwi Fatimah, dalam acara webinar Techminar: Early Bird Vs Night Owl, Which One Are You? Selasa (12/4/2022), kemarin.
Dampak Secara Fisik
Orang dengan tipe night owl, kata Fajar, memiliki dampak buruk sejenis jetlag refleks. Hal itu dikarenakan mereka suka tidur di jam larut malam.
Pola tersebut dapat membuat mereka jadi kurang tidur, terutama pada saat bekerja ataupun sekolah yanga pada akhirnya akan memengaruhi kesehatan fisik.
“Dampak fisiknya itu sangat kelihatan banget buat night owl. Terutama saat pagi hari yang dipaksa mengikuti jam early bird. Para night owl ini mengalami sejenis jetlag kronis, yang bikin mereka kurang tidur,” ungkapnya.
Dampak Secara Mental
Selain fisik, dampak mental pun juga bisa terjadi pada orang tipe early bird dan night owl. Pada tipe early bird misalnya, mereka dikatakan punya kesehatan mental yang lebih baik.
Baca Juga: 4 Gaya Hidup Orang Jepang yang Bikin Negara Mereka Maju, Patut Kita Tiru!
Sementara bagi tipe night owl, dikatakan mereka memiliki kesehatan mental yang lebih rendah. Bahkan berisiko mengidap penyakit jiwa seperti skizofrenia hingga depresi.
“Karena kondisinya seperti itu, night owl berpotensi mengidap skizofrenia dan depresi lebih tinggi dibanding early bird,” pungkas Fajar Nuraini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern