Suara.com - Dokter Senior Ahli Saraf sekaligus Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Brigjen TNI (Purn) dr. Djoko Riadi, Sp.BS(K) blak-blakkan membahas hubungan TNI Angkatan Darat (TNI AD) dengan kisruh mantan Menkes Terawan Agus Putranto.
Menurut dia, kasus dokter Terawan sama sekali tidak berkaitan dengan pangkatnya sebagai purnawirawan atau pensiunan TNI AD sebagai kostrad. Di sisi lain, ia juga mengaku sebagai purnawirawan kostrad.
"Kebetulan saya mantan purnawirawan, sama seperti (Terawan) anggota yang sedang dalam masalah ini. Mereka pernah mengatakan dokter Djoko tidak punya jiwa kostrad, dokter Djoko lupa," ujar dr. Djoko dalam acara Mengupas Fakta di Balik Polemik IDI vs dr Terawan di kanal YouTube Klikdokter, Kamis (14/4/2022).
Itulah sebabnya ia menegaskan tidak ada kaitannya masalah Terawan dengan statusnya sebagai mantan kostrad TNI AD, yang murni karena melanggar kode etik kedokteran.
"Saya katakan, etika kedokteran tidak ada hubungannya sama sekali dengan jiwa kostrad, tidak ada sama sekali hubungannya dengan kekuatan sosial. Apalagi berhubungan dengan pertemanan dengan kekuasaan, dan kekuatan politik," jelasnya.
Ia menambahkan etika kedokteran hanya memiliki kaitan dengan sumpah dokter yang harus dipatuhi dokter di seluruh dunia, sehingga Ikatan Dokter Indonesia hanya mengatur hal itu dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD&ART).
"Komitmen dokter yang berhubungan langsung dengan sang maha pencipta yang maha kuat. Ini yang harus dicampakan," ungkap dr. Djoko.
Sebelumnya, dalam Muktamar ke-31 di Banda Aceh beberapa waktu lalu diputuskan IDI harus memberhentikan tetap Terawan sebagai anggotanya, dan IDI harus mengeksekusi putusan itu 28 hari setelah putusan dikeluarkan.
Dalam Muktamar, Terawan juga dinilai melanggar kode etik karena tidak menghiraukan undangan diskusi MKEK IDI, mengiklankan diri secara berlebihan, menjanjikan kesembuhan dalam praktik DSA brainwashing (cuci otak), dan menarik bayaran dalam jumlah besar pada tindakan medis yang belum ada dasar ilmiahnya atau evidence based medicine (EBM).
Baca Juga: Promotori Disertasi Cuci Otak, Unhas Diharapkan jadi Penengah Antara IDI Dan Dokter Terawan
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara