Suara.com - Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), yang berhasil menembus ranking 201-250 dunia dalam pemeringkatan yang dilakukan oleh The Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR) berdasarkan subyek Medicine untuk tahun 2022.
Sebagai satu-satunya fakultas kedokteran dari Indonesia yang berada pada peringkat tersebut, FKUI pun menempatkan diri sebagai Fakultas Kedokteran nomor 1 di Indonesia.
Di ASEAN, FKUI berhasil menempati urutan kelima, setelah fakultas kedokteran dari National University of Singapore (NUS), Nanyang Technological University (NTU), Mahidol University dari Thailand dan Universiti Malaya (UM) Malaysia. FKUI menduduki peringkat yang sama dengan Chulalongkorn University dari Thailand. Pemeringkatan ranking QS WUR by Subject didasari pada Overall Score, H-index Citations, Citations per Paper, Academic Reputation, dan Employer Reputation.
Pencapaian ini merupakan peningkatan yang sangat membanggakan. Dalam periode empat tahun ini, FKUI telah berhasil meningkatkan peringkat QS WUR by Subject dari urutan 301-350 menjadi 201-250. Peningkatan ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh sivitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, seperti dengan peningkatan jumlah guru besar sebanyak 50 guru besar FKUI dalam periode tersebut.
Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, menyampaikan, strategi efektif untuk meningkatkan peringkat FKUI salah satunya adalah dengan meningkatkan jumlah guru besar.
“Untuk mencapai jabatan fungsional guru besar, seseorang harus memenuhi Tri Dharma universitasnya dengan baik. Ia harus melakukan pendidikan dan pengajaran, penelitian, juga pengabdian kepada masyarakat. Seorang guru besar harus memiliki pendidikan minimal S3. Selain itu, seseorang perlu melakukan publikasi-publikasi yang terindeks internasional,” tutur Prof. Ari, dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com.
“Hal ini memotivasi calon guru besar untuk melakukan bimbingan-bimbingan kepada peserta didik, termasuk pendidikan doktoral. Dengan demikian, karena pembimbing S3 semakin banyak, jumlah lulusan S3 semakin meningkat. Terbukti, saat ini 80% staf FKUI memiliki pendidikan terakhir doktoral,” lanjut Prof. Ari.
Di sisi lain, mendorong sivitas untuk melakukan publikasi juga berdampak positif bagi FKUI. Saat ini, indeks Scopus FKUI sudah mencapai hampir 1000 artikel per tahunnya. Capaian ini berdampak pula pada kolaborasi internasional yang terus meningkat, karena untuk dapat meraih publikasi internasional, seseorang harus melakukan kolaborasi internasional tersebut.
Untuk pengabdian masyarakat, FKUI selalu berupaya mendorong staf-stafnya yang merupakan klinisi sekaligus akademisi dan peneliti, agar lebih komunikatif dengan media massa. Karena, melalui para ahli dan pakar dari FKUI rekan jurnalis bisa mendapatkan informasi yang terpercaya. Komunikasi yang baik dengan media telah berhasil meningkatkan pemberitaan positif mengenai FKUI secara berkesinambungan.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Diperhatikan Calon Mahasiswa Sebelum Memilih Jurusan Kuliah
Ke depannya, Prof. Ari menargetkan untuk dapat menembus 200 besar dunia dalam periode empat tahun mendatang. Hal ini akan dicapai dengan, 1) memfokuskan publikasi-publikasi internasional dalam jurnal dengan Scopus Q1 dan Q2; 2) mendorong riset-riset menuju inovasi; 3) meningkatkan reputasi internasional; dan 4) meningkatkan diaspora FKUI di kancah internasional.
Menyambut kabar gembira tersebut, Prof. Ari mengutarakan kebahagiaan dan terima kasihnya pada seluruh sivitas FKUI.
“Terima kasih untuk seluruh sivitas yang telah memberikan kontribusi terbaiknya pada FKUI. Tentunya, segenap kerja keras tersebut tidak sia-sia. Semoga ke depannya, FKUI dapat terus meningkatkan peringkatnya di dunia,” ujar Prof. Ari.
“Kita masih punya banyak tugas. Saat ini, baru terdapat empat universitas dari Indonesia yang fakultas kedokterannya masuk 1000 besar dunia. Hal ini mencerminkan kualitas pendidikan kedokteran di Indonesia, dan merupakan tantangan yang harus segera diatasi. Pendidikan kedokteran di Indonesia harus bisa lebih baik lagi. Terlepas dari almamater, meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran di Indonesia adalah tanggung jawab kita bersama agar produknya dapat bersaing secara global,” tutupnya.
Berita Terkait
-
10 Universitas Swasta Terbaik di Jateng dan DI Yogyakarta
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Beda Pendidikan Anak Sri Mulyani dan Retno Marsudi yang Lulus Bareng di UI
-
Zita Anjani dan Gelombang Kritik: Antara Tanggung Jawab dan Gaya Hidup
-
Retno Marsudi dan Sri Mulyani, dari Sahabat Sekolah hingga Rayakan Wisuda Putra
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik