Suara.com - Terlalu banyak mengonsumsi obat atau suplemen yang meningkatkan kadar serotonin dapat menyebabkan sindrom serotonin.
Serotonin merupakan neurotransmitter alami yang mengatur banyak fungsi, seperti suasana hati, emosi, konsentrasi, dan nafsu makan.
Meski memiliki beragam manfaat baik untuk tubuh, kelebihan serotonin dapat menyebabkan kondisi fatal yang disebut sindrom serotonin.
Ada banyak obat yang dapat meningkatkan produksi serotonin, terkadang sebagai efek samping, seperti obat batuk dan pilek, antidepresan atau zat terlarang, obat migrain, obat pereda nyeri, serta suplemen herbal.
"Sindrom serotonin terjadi ketika kelebihan serotonin menggairahkan sistem saraf pusat. Pada akhirnya, ini menempatkan Anda dalam keadaan yang terlalu gelisah," jelas psikiater Gregory Scott Brown, dilansir Insider.
Sindrom serotonin akan menyebabkan gejala seperti:
- Tekanan darah tinggi
- Kesulitan dengan gerakan, ucapan, atau koordinasi
- Keringat berlebih
- Diare
- Kebingungan atau kehilangan kewaspadaan
- Gemetar
- Agitasi atau perasan jengkel, gelisah, dan marah
Sementara gejala yang lebih serius meliputi:
- Tremor
- Detak jantung tidak teratur
- Suhu tubuh snagat tinggi
- Penuruan kesadaran
- Kejang
Gejala-gejala serius ini harus menjadi peringatan dan harus segera menghubungi penyedia medis jika mengalaminya.
Jika Anda menggunakan obat baru atau dosis baru dan merasa tidak enak badan, sebaiknya hubungi dokter untuk berjaga-jaga.
Baca Juga: Lesti Kejora Sebut Rizky Billar Sempat Alami Sindrom Baby Blues, Bisakah Pria Mengalaminya Juga?
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025