Suara.com - Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengungkap berbagai fakta mengenai hepatitis miterius yang saat ini menghebohkan dunia.
Kata Prof Zubairi, pakar kesehatan di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Inggris, termasuk Indonesia sedang mencari penyebab hepatitis misterius yang tiba-tiba membuat anak-anak sakit, hingga beberapa di antaranya meninggal dunia.
"Amat serius, karena beberapa anak meninggal. Bahkan di Inggris 10 dari 145 pasien dengan hepatitis akut ini memerlukan transplantasi hati," tutur Prof Zubairi, melalui cuitannya, dikutip suara.com, Selasa (3/5/2022).
Hepatitis adalah penyakit peradangan hati atau liver. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi virus, infeksi cacing hati, kebiasaan minum alkohol, obat-obatan hingga penyakit komorbiditas seperti autoimun.
Berikut ini penjelasan lengkap Prof Zubairi seputar penyebab hepatitis misterius, cara diagnosis, gejala, hingga kriteria orang yang berisiko.
1. Penyebab Hepatitis Misterius
Hingga dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO, pakar kesehatan menyebutkan beragam sebab hepatitis misterius, yang juga diduga penyebab tiga anak meninggal di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta karena hepatitis akut.
"Para ahli sedang menyelidiki, termasuk di Indonesia. Sebagian ketemu Adenovirus 41. Sebagian kombinasi dua virus itu, dan masih mungkin dipicu penyebab lain," ungkapnya.
Adenovirus adalah virus umum yang menyebabkan penyakit pilek, demam, sakit tenggorokan, bronkitis, pneumonia, dan diare.
Sedangkan Adenovirus 41 belum pernah dikaitkan dengan penyakit hepatitis, karena biasanya virus ini bisa sembuh dengan sendirinya.
Baca Juga: Terpopuler Kesehatan: Waktu Terbaik Menyikat Gigi, Hepatitis Akut Berbahaya Mengintai Anak-anak
2. Cara Mendiagnosis Hepatitis Misterius
Selain karena penyebabnya belum diketahui, pasien yang terinfeksi penyakit ini sudah menjalani berbagai tes hepatitis A, hepatitis B, C, D, dan E. Tapi semuanya dinyatakan negatif.
Padahal lima jenis hepatitis ini sudah diketahui penyebabnya. Termasuk bukan karena konsumsi obat, konsumsi alkohol atau bukan juga karena terinfeksi cacing hati.
"Kadar enzim transaminase di tubuh mereka juga lebih dari 500 unit per liter," terangnya.
Enzim transaminase adalah yang biasanya ditemukan pada hati atau liver, jantung, otot, ginjal, hingga otak.
3. Gejala Hepatitis Misterius
Penyakit yang sebagian besar menyerang anak-anak ini, menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu keluhan pasien umumnya diawali masalah gastrointestinal atau sistem percernaan yang bermasalah lebih dulu, yang kemudian disusul penyakit kuning.
"Tapi saat bersamaan tes laboratorium menunjukkan tanda-tanda peradangan hati parah. Sebagian besar anak tidak mengalami demam," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan