Suara.com - Pemerintah Malaysia memberikan perhatian serius terhadap penelitian dan riset yang berhubungan dengan COVID-19.
Mengutip ANTARA, Kementerian Sains, Teknologi dan Inovasi (MOSTI) Malaysia telah meloloskan dukungan pembiayaan penelitian dan pengembangan (R&D) menyusul penularan wabah COVID-19 di Malaysia senilai RM15 juta (Rp49 miliar).
Menurut Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi, Dr Adham Baba di Kuala Lumpur, Senin, dana tambahan tersebut di bawah Program Imunisasi COVID-19 Kebangsaan (PICK) bagi membiayai proyek genomic surveillance virus SARS-CoV-2.
"Proyek yang telah memasuki fase tiga ini adalah amat penting dan strategis untuk memastikan dan memantau varian virus SARS-CoV-2 di Malaysia terutama variant of concern (VOC) seperti varian Omicron dan Delta," katanya.
Konsorsium 11 buah laboratorium yang diprakarsai oleh Institut Genom dan Vaksin Malaysia-Institut Bioteknologi Kebangsaan Malaysia
(MGVI-NIBM) menyasarkan sebanyak 15.000 tambahan genom virus SARS-CoV-2.
Konsorsium ini terdiri dari MGVI-NIBM, di bawah MOSTI, Institute for Medical Research (IMR), di bawah Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) dan sembilan buah laboratorium di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi (KPT) yaitu Institute of Health and Community Medicine dari UNIMAS, UKM Medical Molecular Biology Institute (UMBI), Institute iPROMISE UiTM, Tropical and Infectious Diseases Research Centre (TIDREC) di UM, Pusat Kesihatan UM (UMMC), Hospital USM (HUSM), Hospital Pengajar UPM (HPUPM), Institut Penyelidikan Bioteknologi UMS dan Sultan Ahmad Shah Medical Centre (SASMEC@IIUM) di UIAM.
Hingga 27 April 2022 sejumlah 15.565 sampel telah diambil, dianalisis dan informasi genom virus SARS-CoV-2 terkait telah dikirim ke
pangkalan data Global Initiative on Sharing Avian Influenza Data (GISAID).
Taburan varian-varian utama virus SARS-CoV-2 di Malaysia adalah 7.245 sampel atau 46.55 persen dipastikan sebagai varian delta, 6.374 sampel (40.95 persen) adalah varian Omicron, 283 sampel (1.82 persen) adalah varian Beta dan 33 sampel (0.21 persen) adalah varian Alpha.
Sampel-sampel ini dipilih oleh pihak KKM dan diambil dari semua negeri atau provinsi di Malaysia.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 9 Mei: Positif 102, Sembuh 83, Meninggal 1
"Analisis garis-masa pola perubahan varian di Malaysia menunjukkan peningkatan jumlah varian Delta dan Omicron masing-masing mulai sekitar bulan Agustus 2021 dan Desember 2021," katanya.
Varian Delta dan Omicron ini diketahui lebih berbahaya dengan kadar infeksi yang lebih tinggi dan mampu menjangkiti kepada individu yang telah lengkap dua dosis vaksinasi serta dosis booster.
"Mereka yang belum divaksin juga berisiko tinggi untuk mudah mendapat varian Delta dan Omicron, justru vaksinasi adalah perlindungan terbaik melawan varian tersebut," katanya.
Berita Terkait
-
Riset Ungkap Konsumsi Kopi Harian Bisa Perlambat Penuaan Sel, Kok Bisa?
-
Timnas Malaysia Dikritik Pelatih Sendiri: Mereka Mimpi di Siang Bolong Selama Satu Dekade
-
FAM Resmi Ajukan Banding ke CAS Terkait Sanksi FIFA untuk 7 Pemain Naturalisasi
-
Rachel/Febi Tak Gentar Hadapi Ganda Nomor Dua Dunia di Semifinal SEA Games 2025
-
SEA Games 2025: Tim Bulu Tangkis Putri Indonesia ke Semifinal, akan Hadapi Malaysia
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?