Suara.com - Kiki Farrel bercerita tentang kondisi ibunya, Mama Dahlia yang sedang menderita kanker usus semakin menurun.
Kanker usus biasanya diobati dengan cara kemoterapi, radioterapi dan operasi pengangkatan sel kanker. Jika tidak, sel kanker bisa menyebar dan menyerang jaringan maupun organ sehat di sekitarnya.
Tapi, ada bulan bahan alami yang dipercaya bisa menjadi pengobatan herbal untuk mencegah dan melawan kanker usus.
Tim peneliti dari Pondicherry University dan lembaga kanker University of Pittsburgh, AS, telah membuktikan bahwa kurkumin, bahan bioaktif yang ditemukan dalam kunyit dapat mencegah dan menyembuhkan kanker usus.
Sejauh ini, kurkumin memang dikenal memiliki sifat anti-kanker. Tapi, mekanisme senyawa dalam kunyit untuk mencegah kanker usus masih belum jelas.
Penelitian yang dipimpin oleh R Baskaran, profesor di Pondicherry University, menemukan mekanisme kerja kurkumin membnunuh sel kanker kolorektal non-poliposis herediter dan mendokumentasikan temuan mereka.
Penelitian ini pun tertulis dalam sebuah jurnal internasional peer-review yang diterbitkan oleh Springer Science+Business Media, New York.
Adapun tim peneliti termasuk Hemanth Naick, seorang mahasiswa PhD Universitas Pondicherry dan Shunqian Jin, seorang peneliti di lembaga kanker Universitas Pittsburgh.
Baskaran menjelaskan kurkumin bisa menghancurkan sel kanker usus dengan menyisakan sel normal. Senyawa organik itu bisa memicu kematian sel kanker dengan meningkatkan tingkat protein yang disebut GADD45a.
Baca Juga: Gara-Gara Infeksi Virus Corona Covid-19, Bon Jovi Tak Bisa Nyanyi selama 2 Minggu
Tapi, senyawa organik itu tidak memicu peningkatan protein yang sama dalam sel normal.
"Studi tentang efek kurkumin pada kanker dan sel normal akan berguna untuk penyelidikan praklinis dan klinis yang sedang berlangsung pada agen kemo," kata Baskaran dikutip dari Times of India.
Kini, tim peneliti telah meluncurkan upaya untuk menggabungkan kurkumin dengan senyawa alami lainnya. Hal ini dilakukan untuk menemukan kombinasi baru dengan ikatan anti-kanker, anti-inflamasi dan antioksidan yang ditingkatkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif