Suara.com - TBC alias tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang sangat mudah menular. Karenanya, pasien TBC perlu rutin minum obat serta memiliki peralatan makan sendiri untuk menghindari risiko penularan pada keluarga.
Namun bagi Ike Nimah Tatimu, berdekatan dengan pasien TBC adalah hal biasa. Hal ini dikarenakan ia adalah salah satu pendamping pasien TB dari organisasi PETA (Pejuang Tangguh TB-RO Jakarta). Mendampingi pasien TBC RO sejak tahun 2013, Ike aktif sebagai kader pendampingan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Walau ada resiko sebagai kader TBC yang bisa tertular (TBC) pada keluarga, tapi keluarga saya sangat mendukung kegiatan pendampingan pasien TBC yang saya lakukan," ujarnya dalam keterangan kepada Suara.com.
Pendampingan dilakukan Ike dengan memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya soal kepatuhan minum obat, penggunaan masker, menjaga jarak, hingga perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan memastikan pasien TBC berobat sembuh, maka sumber penularan bagi lingkungan dapat dihilangkan.
Tentu saja, sebagai kader ada tantangan yang dihadapi oleh Ike. Salah satunya yang paling sering adalah penolakan dari pasien dan keluarga untuk berobat. Ketika mengalami hal ini, Ike pun mempraktikkan pendekatan khusus yang dipelajarinya. Contohnya, memberikan pemahaman dan informasi menyeluruh pada pasien tentang pentingnya berobat TBC sampai sembuh.
"(Peran sebagai) kader TBC ini sudah mendarah daging dan saya tidak bisa lepas dari kader TBC. Saya harus menolong orang yang terkena penyakit TBC, sampai sembuh. Mereka membutuhkan kader untuk memberikan edukasi terhadap pasien dan keluarga bahwa penyakit TBC ini dapat disembuhkan dengan meminum obat secara teratur dan bukan sakit turunan atau sakit guna-guna," terangnya.
Tidak hanya aktif memberikan pendampingan pada pasien TBC RO, Ike juga aktif dalam kegiatan advokasi di tingkat masyarakat, termasuk mengikuti Musrembangda. Dengan mengikuti rembuk warga di tingkat RW misalnya, ia berhasil mendorong adanya pendanaan untuk pendampingan pasien TBC RO di Jakarta, khususnya di daerah domisilinya kelurahan Warakas.
Kontribusi langsung masyarakat dalam meningkatkan komitmen pendanaan ini merupakan salah satu peran penting yang diharapkan dari berbagai golongan, agar terciptanya kesinambungan bagi program TBC di wilayah terkait.
Ike berharap, Indonesia akan berhasil mengeliminasi TBC di tahun 2030 sesuai dengan target pemerintah.
Baca Juga: Kocak! Kampanye TBC, Bintang Emon Sindir Anak Muda Jangan Cuma Tahu TBL
"Saya senang karna dengan peran saya sebagai kader, saya bisa membantu banyak orang untuk terbebas dari TB," tutupnya.
Indonesia menduduki peringkat ketiga untuk negara dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi di dunia menurut laporan WHO tahun 2021, setelah China dan India. Pada tahun 2021 diperkirakan terdapat 824.000 kasus TBC di Indonesia dan 7.921 diantaranya terkonfirmasi TBC Resistan Obat (TBC RO).
Pada tahun yang sama, di Provinsi DKI Jakarta terdapat 685 pasien yang terdiagnosis sebagai TBC Resistan Obat (TBC RO) dan sebanyak 108 orang diantaranya berdomisili di wilayah Kota Administratif Jakarta Utara. Dari 108 orang tersebut hanya 58 orang diantaranya yang memulai pengobatan TBC RO.
Berita Terkait
-
Kematian Akibat TBC Lampaui Covid-19, Menko PMK: Skrining dan Kampanye Harus Masif!
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Puskesmas Gambir Lakukan Skrining Massal untuk Deteksi Dini TBC
-
Alarm Darurat TBC: Indonesia Peringkat 2 Dunia, Menko PMK Sebut Lebih Gawat dari Covid-19
-
Mendagri Tito: Kunci Utama Penanganan TBC Adalah Keseriusan Kepala Daerah
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!