Suara.com - Mengukur tekanan darah atau tensi darah merupakan hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Tekanan darah tinggi atau hipertensi sendiri merupakan salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak diderita oleh orang Indonesia.
Dipaparkan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia dr. Erwinanto, Sp. JP(K), ada manfaat mengukur tekanan darah di rumah dibanding melakukannya di klinik kesehatan.
Salah satunya adalah terhindar dari diagnosa akibat White-coat Hypertension atau hipertensi jas putih. Hipertensi jas putih sendiri dapat diartikan sebagai tekanan darah yang meningkat di klinik, tetapi normal ketika diukur di luar klinik.
"Bisa dibayangkan jika Anda tidak mengecek tekanan darah di rumah, ada kemungkinan Anda mendapat hipertensi jas putih di klinik dan Anda mendapatkan perawatan yang sebetulnya tidak Anda butuhkan," kata dr. Erwinanto saat hadir dalam acara Temu Media Hari Hipertensi Sedunia, Kamis (12/5/2022).
Parahnya, ia menyebut sebanyak 30 persen hasil pengukuran tekanan darah di klinik adalah manifestasi dari hipertensi jas putih tersebut.
Dan meski lebih baik dilakukan di rumah, namun mengukur tensi darah juga tak bisa asal. Lebih lanjut, berikut cara mengukur tekanan darah yang benar di rumah seperti yang dipaparkan oleh dr. Erwinanto.
Pertama, ukur tekanan darah setiap hari setidaknya tiga sampai empat hari berurutan, lebih baik tujuh hari berurutan, setiap pagi dan sore hari.
Kedua, setiap mengukur tensi, lakukan setidaknya dua kali dengan jeda satu sampai dua menit.
Ketiga, tingkat tekanan darah ditentukan oleh rerata semua pengukuran kecuali pengukuran hari pertama.
Baca Juga: Minum Ibuprofen dan Obat Tekanan Darah Tinggi Berisiko Rusak Ginjal, Simak Saran Ahli
Hipertensi sendiri merupakan masalah kesehatan yang bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit, bocor, pecah, atau tersumbat.
Hal ini pada akhirnya dapat mengganggu aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak. Jika hal ini terjadi, sel-sel dan jaringan otak pun akan mati dan menyebabkan terjadinya stroke.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan