Suara.com - Pekan lalu, sebuah studi baru tentang Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS) menjadi viral setelah unggahan media sosial dan berita utama menyatakan bahwa ilmuan telah menemukan akar penyebab kondisi tersebut.
Siaran pers yang menjelaskan penelitian tersebut juga menegaskan bahwa berkat temuan tersebut, kemungkinan SIDS akan segera berakhir.
Namun, penelitian yang terbit pada 6 Mei di jurnal eBioMedicine mengindikasikan bahwa peneliti tidak bisa mengungkap akar penyebar SIDS maupun klaim-klaim seperti yang sudah beredar.
Sebaliknya, penelitian tersebut mengungkap tanda potensial, disebut biomarker, bahwa bayi baru lahir mungkin memiliki risiko SIDS yang lebih tinggi.
Studi juga menunjukkan bahwa ada hubungan antara risiko SIDS pada bayi dan aktivitas enzim butyrylcholinesterase (BChE) dalam darah mereka segera setelah lahir.
Bayi yang meninggal karena SIDS memiliki aktivitas BChE relatif rendah saat lahir, dibandingkan dengan bayi yang meninggal karena penyebab lain atau yang bertahan hingga masa kanak-kanak.
Hal itu menunjukkan bahwa mengukur tingkat BChE saat lahir dapat membantu menandai bayi yang berisiko SIDS dan suatu hari nanti bisa menemukan cara untuk mencegah sindrom tersebut.
Namun, berdasarkan studi baru, tidak mungkin mengembangkan tes penyaringan pasti untuk SIDS berdasarkan BChE saja. Selain itu, secara keseluruhan pengukuran mereka tumpang tindih dengan bayi dalam kelompok sehat.
Jadi secara terpisah, mengukur BCheE tidak akan menjadi indikator kuat dari risiko SIDS bayi baru lahir di masa depan.
"Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah bahwa tim menganalisis aktivitas BChE di dekat waktu kelahiran tetapi tidak pada saat kematian, jadi tidak jelas apakah levelnya tetap sama rendahnya pada saat bayi meninggal," kata peneliti Carmel Harrington di SIDS and Sleep Apnea Research Group di The Children's Hospital di Westmead, Australia.
Ditambah, penelitian ini mengandalkan diagnosis korononer daripada laporan otopsi untuk mengonfirmasi penyebab kematian, sehingga penyebab sebenarnya mungkin tidak pasti dalam beberapa kasus.
Singkatnya, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum kita sepenuhnya memahami peran BChE di SIDS.
Berita Terkait
-
Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi, Peneliti Temukan Penyebab di Balik SIDS
-
Leher dan Tangan Bayi Baru Lahir Penuh Jahitan Seperti Disambung Kembali, Begini Penjelasan Dokter Rumah Sakit
-
Ibu di Bulukumba Terguncang Lihat Tangan dan Leher Bayi Baru Lahir Penuh Jahitan, Seperti Terputus Kemudian Disatukan
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak