Suara.com - Pencegahan penyakit perlu dilakukan sejak dini, demi menghindari keparahan hingga ongkos berobat yang mahal.
Pakar mengatakan agar pencegahan dan penularan penyakit maksimal, pemerintah wajib menyediakan kebutuhan masyarakat untuk bisa hidup sehat.
"Dukungan dari pemerintah agar bisa kita mengakses makanan sehat, lingkungan sehat dan budaya hidup sehat," kata Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas–FKUI Dr. dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid, dikutip dari ANTARA.
Selain itu, dr. Asti juga meminta semua pihak untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan melalui berbagai kegiatan edukasi.
Masyarakat perlu menyadari bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mereka seperti kebiasaan hidup sehari-hari, riwayat penyakit, lingkungan dan pola makan.
Menurut dia, ada dua jenis faktor risiko, yaitu faktor risiko yang bisa diubah dan faktor risiko yang tidak bisa diubah seperti faktor usia dan genetik.
Asti menambahkan jika masyarakat memiliki faktor risiko yang tidak bisa diubah maka perlu untuk lebih menjaga pola hidup sehat.
Sementara untuk faktor risiko yang bisa diubah, maka perlu untuk mengubahnya agar hidup menjadi lebih sehat.
"Masing-masing individu harus sadar bahwa kondisi kesehatan itu dipengaruhi banyak hal, tidak hanya faktor bahwa ada bakteri, virus dan patogen, tapi juga riwayat kebiasaan hidup, perilaku, riwayat penyakit sebelumnya, lingkungan tempat tinggal kita, pekerjaan. Apakah ada kondisi komorbid yang bisa membuat daya tahan tubuh kita rendah, bagaimana pola makan kita," ujarnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Penyakit Cacar Monyet Efek Samping Vaksin Covid-19 dan Vaksin AIDS?
Berita Terkait
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Langkah Membumi 2025: Gaya Hidup Sehat Bertemu Ekonomi Sirkular
-
Amanda Manopo Mengidap Penyakit Apa? Buka-Bukaan Kondisi Kesehatan sebelum Menikah
-
Mitos Lari yang Bikin Kamu Ragu? Daniel Mananta dan Dokter Tirta Bongkar Kebenarannya!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter