Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin belum lama ini divonis menderita kanker. Bahkan dokter memvonis bahwa waktu hidupnya tinggal tiga tahun.
Pesan yang dikatakan berasal dari mata-mata Rusia yang tidak dikenal kepada pembelot FSB Boris Karpichkov juga mengatakan bahwa Putin kehilangan penglihatannya dan menderita sakit kepala.
"Kami diberitahu bahwa dia menderita sakit kepala dan ketika dia muncul di TV, dia membutuhkan selembar kertas dengan semua yang ditulis dalam huruf besar untuk membaca apa yang akan dia katakan," kata perwira Rusia itu kepada Sunday Mirror.
“Mereka begitu besar setiap halaman hanya dapat menampung beberapa kalimat. Penglihatannya benar-benar memburuk.”
Mata-mata itu menambahkan bahwa anggota badan Putin "sekarang juga gemetar tak terkendali". Rekaman sebelumnya dari awal tahun ini tampak menunjukkan tangannya gemetar, sementara dia juga tampak memegang meja untuk dukungan selama siaran pertemuan pada bulan April.
Diklaim bahwa dokter Putin telah memperingatkannya bahwa operasi itu mungkin melumpuhkannya untuk "waktu yang singkat", dan bahwa selama periode ini presiden akan secara singkat menyerahkan kendali kekuasaan kepada seorang ajudan.
Kekhawatiran akan kesehatannya meningkat setelah mantan pejabat intelijen Inggris Christopher Steele mengatakan pemimpin Rusia itu meninggalkan pertemuan untuk perawatan medis.
Diklaim bahwa Putin belum mampu mengendalikan amarahnya dan sering mengalami “ledakan kemarahan yang tidak terkendali”
“Rapat dewan keamanan yang seharusnya berlangsung selama satu jam penuh sebenarnya dipecah menjadi beberapa bagian,” Mr Steele, yang menulis berkas tentang dugaan campur tangan Donald Trump dan Moskow dalam pemilihan AS 2016, mengatakan kepada radio LBC.
Baca Juga: Viral Pasangan Atlet Rusia Menikah di Tengah Perang, Outfit yang Dipakai Jadi Sorotan
"Dia terus-menerus ditemani di sekitar tempat itu oleh tim dokter."
Dan awal bulan ini, seorang oligarki yang memiliki hubungan dekat dengan Putin dilaporkan mengatakan dia "sangat sakit dengan kanker darah".
Orang Rusia yang tidak disebutkan namanya itu menuduh dalam rekaman bahwa presiden menjalani operasi di punggungnya sesaat sebelum memerintahkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, menurut majalah New Lines yang berbasis di AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh