Suara.com - Obesitas memang erat kaitannya dengan risiko penyakit diabetes. Tapi, apakah semua orang gemuk dan obesitas sudah pasti mengembangkan diabtes tipe 2?
Kabar baiknya, menurut sebuah studi, tapi tidak semua orang gemuk akan mengembangkan diabetes tipe 2. Peneliti Oregon State University melakukan studi analitik yang memecahkan misteri seputar diabetes tipe 2, yang merupakan penyakit metabolik.
Ini berdampak pada cara tubuh memetabolisme glukosa, gula yang merupakan sumber energi utama. Dan itu sering dikaitkan dengan obesitas, yang merupakan akibat dari makan kelebihan lemak dan gula, dan kelangkaan aktivitas fisik.
Dilansird dari Health Shots, menurut temuan penelitian, yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Medicine, jenis mikroba usus tertentu mengarah ke jaringan adiposa putih yang mengandung sel makrofag. Ini adalah sel besar yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh, dan berhubungan dengan resistensi insulin. Dalam tubuh manusia, jaringan adiposa putih adalah jenis lemak utama.
"Diabetes tipe 2 adalah pandemi global, dan jumlah diagnosis diperkirakan akan terus meningkat selama 10 tahun ke depan," kata Natalia Shulzhenko dari Oregon State University dalam sebuah pernyataan.
“Yang disebut ‘diet barat’ – tinggi lemak jenuh dan gula halus – adalah salah satu faktor utama. Tetapi bakteri usus memiliki peran penting dalam memediasi efek diet,” tambah Shulzhenko.
Pada diabetes, gula cenderung menumpuk di aliran darah dari waktu ke waktu. Ini dapat merusak organ utama, jika penyakit ini tidak diobati.
Meskipun demikian kita tidak dapat meremehkan peran obesitas dalam kasus diabetes, di mana kelebihan lemak disimpan dalam tubuh juga bisa menjadi faktor penting.
Dr Pramod Tripathi, Pendiri, Freedom From Diabetes, mengatakan bahwa tempat penimbunan lemak menentukan kecenderungan mengembangkan diabetes lebih dari obesitas secara keseluruhan. Lemak di bawah kulit (lemak subkutan) tidak membuat seseorang rentan terhadap diabetes.
Baca Juga: Obesitas Bisa Ganggu Siklus Haid, Ini Penjelasan Dokter
"Tapi lemak di dalam otot, hati dan pankreas tidak. Jadi, pegulat sumo dengan berat 150 kg yang memiliki banyak lemak subkutan tidak akan terkena diabetes. Tetapi orang India yang kurus dan gemuk (ini adalah istilah penelitian) yang beratnya 55 hingga 65 kg mungkin menderita diabetes.”
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia