- Berkaitan dengan penguatan sistem kesehatan.
- Mengurangi risiko terjadinya kejadian luar biasa dan pandemi.
- Mengendalikan dan mengeliminasi penyakit zoonosis, penyakit tropika terabaikan, dan waterborne disease.
- Berkaitan tentang keamanan pangan.
- Tentang antimicrobial resistance atau ancaman mikroba yang mengganggu sistem ketahanan kesehatan.
- Terkait aspek lingkungan agar lebih terintegrasi dengan model One Health. Prof Tjandra mengatakan agar pendekatan One Health ini terimplementasi dengan benar, maka harus diikuti oleh rencana aksi nasional (national action plan), serta untuk negara Indonesia yang luas, diikuti dengan rencana aksi sub nasional (sub national action plan).
“Ini sebenarnya bukan hal yang baru, karena program antimicrobial resistance (AMR) dulu sudah diinisiasi dalam global action plan (GAP). Saya berharap join plan of action sudah disetujui ditingkat global maka ada national action plan bahkan sub national action plan ke depannya,” ujarnya.
3. Edukasi ke Masyarakat Secara Terus-menerus
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Prof. Tjandra berpendapat perlu dilakukan peningkatan kesadaran secara terus menerus, agar masyarakat umum terutama tokoh-tokoh publik, mengetahui betapa pentingnya One Health bagi masyarakat.
Pasalnya, tidak mungkin program ini bisa berjalan sendiri tanpa keterlibatan seluruh pihak, terutama pada aspek kesehatan hewan dan lingkungan.
4. Advokasi kepada Penentu Kebijakan Publik
Selain edukasi ke masyarakat luas, Prof. Tjandra menegaskan harus ada advokasi khusus kepada penentu kebijakan publik seperti kepala daerah, anggota DPR, atau politisi, untuk lebih memperkenalkan One Health agar tercipta dukungan politis dari kalangan penentu kebijakan publik.
5. One Health Disusun dalam Sebuah Regulasi
Prof. Tjandra juga berharap One Health nantinya bisa disusun ke dalam sebuah regulasi sehingga ada aspek legalnya, bukan sekadar program kerja biasa.
Legislasi memang sangat diperlukan karena sifat pendekatan One Health yang multi sektoral, ada aspek kesehatan manusia, pertanian, hewan, dan juga lingkungan di dalamnya.
Baca Juga: Catat! Ini Lho Khasiat Daun Meniran hingga Bawang Putih Bagi Kesehatan Hati
6. Perlu Satgas atau Komite Nasional
Agar program One Health dapat diimplementasikan dengan baik, Prof. Tjandra berpendapat harus melibatkan masyarakat, asosiasi profesi, akademisi.
Agar multi sektor ini berjalan, maka harus ada leadership dari pemerintah pusat, Gubernur, Bupati, atau Walikota, agar rodanya benar-benar berjalan dan memiliki sistem kerja.
"Bentuk sistem kerjanya bisa seperti Satuan Gugus Tugas ataupun Komite Nasional, sehingga keempat komponen One Health ini bisa berjalan bersama-sama,” kata Prof. Tjandra.
Menurutnya pendekatan One Health harus memiliki aksi yang nyata, sehingga Satgas atau Komite Nasional yang nantinya dibentuk harus mampu memetakan situasi dan membuat target dalam satu dua tahun ke depan.
7. Dihubungkan dengan Program Lain untuk Memasyarakatkan One Health
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan