Suara.com - Konsumsi gula yang berlebih berpotensi menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas, dua faktor risiko penyakit diabetes hingga jantung.
Untuk itu, masyarakat perlu menyadari batas maksimal asupan gula dalam sehari. Berapa banyak?
"Untuk orang normal rekomendasinya sekitar 50 gram, sementara bagi pasien diabetes 25 gram. Kalau ditakar itu kira-kira 2 sampai 4 sendok makan," terang dr Rudy Kurniawan, SpPD, selaku founder Sobat Diabet dalam konferensi pers daring, Selasa (7/6/2022).
dr Rudy mengatakan pembatasan konsumsi gula perlu menjadi perhatian bersama. Dalam keluarga misalnya, pembatasan konsumsi gula harus dilakukan berbarengan, tidak boleh hanya oleh salah satu pihak saja.
"Penelitian di Korea menyebut orang dengan obesitas pasangannya berisiko mengalami hal yang hingga 37 persen. Jadi menularkan kebiasaan jelek ini gampang sekali," tambahnya.
Ia juga menepis anggapan bahwa gula dari bahan alami, seperti gula aren dan gula nira, lebih baik daripada gula pasir. Sebab yang berpotensi menyebabkan obesitas hingga diabetes bukan jenis gulanya, tapi jumlah gula yang dikonsumsi.
"Itulah mengapa saya sering bilang alami belum tentu lebih sehat. Kebanyakan minum air tebu juga bahaya. Intinya bagi saya, selalu perhatikan makanan dan minuman, kalau terlalu manis, terlalu asin, atau terlalu berlemak yang sebaiknya dihindari," terang dr Rudy.
Untuk itu, ia pun mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan. Data Global Burden of Disease tahun 2019 memperlihatkan bahwa 7 dari 10 penyebab kematian tertinggi adalah penyakit tidak menular.
Smeentara itu Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan Kementerian Kesehatan menyebut prevalensi obesitas meningkat dari tahun ke tahun, yakni 10,30 persen pada tahun 2007 dan melonjak hingga 21,80 persen pada 2018. Oleh karena itu, pencegahan penyakit tidak menular perlu menjadi perhatian bersama.
Baca Juga: 5 Rempah Ini Bisa Digunakan sebagai Pengganti Gula, Pernah Mencobanya?
"Data American Diabetes Association tahun 2020 menyebut kejadian sindrom metabolik, termasuk diabetes, dipengaruhi oleh interaksi yang kompleks antara perilaku, genetik, sosioekonomi dan banyak yang di luar kendali individu. Jadi gak bisa tuh ngomong pencegahan diabetes hanya dari individu seperti makanan dan minumannya saja, tapi juga ada peran komunitas hingga pemangku kepentingan," tutupnya.
Berita Terkait
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Audiensi, Tom Lembong Sambangi Komisi Yudisial
-
Lima Terdakwa Kasus Korupsi Impor Gula Dituntut 4 Tahun Penjara
-
Siap-siap! Kantor Menkeu Purbaya Bakal Kenakan 'Pajak Gula' Buat Coca-cola Cs
-
4 Direktur Kasus Korupsi Gula Dituntut Ganti Rugi, Tapi Tak Sampai Separuh Total Kerugian
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru