Suara.com - Menurunkan kadar testosteron biasanya menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan, tetapi sebuah studi baru tentang pil kontrasepsi pria menemukan bukti sebaliknya.
Dua pil kontrasepsi pria ekperimental dinilai efektif menurunkan testosteron tanpa menyebabkan efek samping parah, lapor Hidustan Times.
Dua obat itu disebut DMAU dan 11b-MNTDC. Kedunya merupakan bagian dari kelas obat yang disebut androge progestogenik. Efeknya menekan testosteron, yang menurunkan jumlah sperma.
Meski biasanya menurunkan kadar testosteron dapat menyebabkan efek samping, dalam penelitian ini hasilnya tidak begitu parah.
Pengembangan obat kontrasepsi pria ini didasarkan pada terbatasnya pilihan KB pada pria, yang mana hanya vasektomi dan kondom.
Penelitian ini melibatkan 96 peserta pria sehat dalam dua uji klinis Fase 1. Dalam setiap percobaan, para pria secara acak ditugaskan untuk menerima dua atau empat pil oral obat aktif maupun plasebo setiap hari selama 28 hari.
Hasil menunjukkan bahwa setelah tujuh hari menggunakan obat aktif, kadar testosteron turun. Sementara pria yang menggunakan plasebo, kadar testosteron tetap dalam kisaran normal.
Pria yang mengonsumsi empat pil dosis harian (400 miligram) memiliki kadar testosteron yang lebih rendah daripada mereka yang mengonsumsi dua pil, dosis 200 miligram.
"Pengembangan metode kontrasepsi pria yang efektif dan reversibel akan meningkatkan pilihan reproduksi bagi pria dan wanita, berdampak besar pada kesehatan masyarakat dengan mengurangi kehamilan yang tidak diinginkan," kata pemimpin studi Tamar Jacobsohn dari Program Pengembangan Kontrasepsi di Institut Nasional Kesehatan Anak dan Pengembangan Manusia Eunice Kennedy Shriver.
Baca Juga: KB dan Lius Andre Yakin Lemon Jadi Keuntungan RRQ Hoshi di MSC 2022
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan