Suara.com - Metode baru pencegahan HIV dengan obat saat ini sudah bisa didapatkan di Indonesia. Dikenal sebagai pre-exposure prophylaxis atau PrEP, obat ini diberikan pada orang yang memiliki pasangan positif HIV.
Dilansir Hello Sehat, obat PrEP (pre-exposure prophylaxis) adalah obat pencegah penularan infeksi bagi orang-orang yang berisiko tinggi tertular HIV dari hubungan seks atau penggunaan narkotika suntik.
PrEP adalah kombinasi dua obat HIV yaitu tenofovir dan emtricitabine. Obat PrEP adalah salah satu cara yang efektif sebagai pencegah HIV jika digunakan secara konsisten.
Anda dianjurkan untuk minum obat ini satu kali sehari guna mencegah penularan infeksi HIV dari pasangan yang positif HIV.
PrEP mampu melindungi Anda secara maksimal dari virus HIV yang ditularkan melalui seks anal setelah 7 hari penggunaan. Sementara itu, PrEP dapat melindungi secara maksimal dari penularan HIV lewat seks vaginal dan penggunaan narkotika suntik setelah diminum 20 hari.
CDC menyebut terdapat dua jenis PrEP yang bisa mencegah HIV, yakni:
- Truvada, untuk orang yang berisiko HIV dari hubungan seksual atau penggunaan narkoba suntikan.
- Descovy, untuk orang yang berisiko HIV dari hubungan seksual, kecuali orang yang terlahir sebagai wanita dan berisiko tertular dari hubungan seks vaginal.
Siapa perlu menggunakan obat PrEP?
PrEP tidak ditujukan untuk semua orang. Obat pencegah HIV ini ditujukan bagi orang yang tidak mengidap HIV, tetapi memiliki risiko tinggi tertular. Misalnya:
- Memiliki pasangan seksual yang mengidap HIV.
- Memiliki pasangan seksual yang berisiko tinggi tertular HIV (mereka yang melakukan hubungan seks dengan orang lain tanpa kondom atau memakai narkoba suntik).
- Melakukan seks anal atau vaginal dengan banyak pasangan, apalagi tanpa kondom.
- Mengalami penyakit menular seksual, seperti klamidia, gonore, atau sifilis.
- Melakukan pekerjaan terkait seks
- Melakukan narkoba suntik, berbagi suntikan dengan orang lain, atau sedang melalui pengobatan atas penggunaan obat-obatan terlarang dalam enam bulan terakhir.
Jika Anda berisiko tinggi tertular HIV dan sedang hamil, mencoba untuk hamil, atau menyusui, Anda juga memerlukan PrEP untuk melindungi diri dan bayi dari HIV.
Baca Juga: 82 Warga Cianjur Tertular HIV/AIDS Tahun 2022, 50 Persen Akibat LSL
Bagaimana cara mendapatkan obat PrEP?
Anda perlu berkonsultasi dengan dokter jika merasa membutuhkan obat pencegah HIV ini. PrEP hanya dapat diresepkan oleh dokter dan dapat bekerja secara efektif jika diminum sesuai resep.
Jika Anda berencana minum obat PrEP, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni:
- Sebelum mulai minum PrEP, Anda harus menjalani tes HIV untuk memastikan Anda tidak tertular virus ini.
- Selama mengonsumsi PrEP, Anda harus melakukan konsultasi ke dokter setiap 3 bulan untuk kunjungan tindak lanjut (follow up), tes HIV, dan isi ulang resep.
- Tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan tentang pemeriksaan dan kunjungan tindak lanjut.
- Anda bisa berhenti minum obat pencegah HIV ini dengan beberapa alasan berikut:
Risiko paparan HIV menurun, misalnya Anda berhenti gonta-ganti pasangan seks atau tidak lagi menggunakan jarum suntik bersama-sama. anda tidak ingin minum obat sesuai resep atau sering melupakannya, Anda mengalami efek samping yang mengganggu kesehatan, atau tes darah menunjukkan tubuh Anda bereaksi secara negatif terhadap PrEP.
Jika Anda merasa harus menghentikan konsumsi obat pencegah HIV, konsultasikan dengan dokter tentang metode pencegahan lainnya.
Efek samping obat PrEP
Berita Terkait
-
HIV Sudah Bisa Dikendalikan, Stigmanya Belum
-
CEK FAKTA: Benarkah HIV Tidak Berbahaya dan ARV Hanya Propaganda?
-
Kenapa Nikita Mirzani Laporkan Fitri Salhuteru? Ini Akar Masalahnya
-
2 Kali Mangkir di Kasus Fitnah Nikita Mirzani Idap HIV, Fitri Salhuteru Bakal Dijemput Paksa?
-
Tes HIV di Apartemen Mares 3 Depok Diwarnai Ketegangan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat