Suara.com - Bell's Palsy dan stroke kerap diartikan sebagai penyakit yang sama. Hal tersebut adalah karena memiliki gejala yang hampir sama yakni kelumpuhan pada bagian tubuh. Kerap kali bagian tubuh yang lumpuh adalah wajah.
Stroke merupakan kelainan pembuluh darah di bagian otak, sedangkan bell's palsy adalah peradangan saraf wajah. Perbedaan yang menonjol adalah terlihat pada otot wajah saat mengalami kelumpuhan. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini perbedaan gejala bell's palsy dan stroke.
Berdasarkan penjelasan Piedmont Healthcare, penyebab stroke adalah penyumbatan pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sedangkan Bell’s Palsy berasal dari kerusakan saraf wajah yakni saraf kranial ketujuh. Kerusakan syaraf ini kemudian meyebabkan peradangan yang mempengaruhi saraf yang mengendalikan otot wajah.
Beda gejala Bell's Palsy dan Stroke
Bell's Palsy
Jika seseorang menderita Bells’ Palsy, maka ia tidak bisa menggerakan sebagian wajah, telinga berdengung, membenci suara kencang, pengilhatan tidak berubah, stress, menarik diri dari lingkungan, dan lain sebagainya.
Stroke
Sedangkan gejala stroke, yakni sebagian wajah lemah diikuti rasa kaku dan mati rasa, bagian tubuh sebelah kanan atau kiri cenderung tidak bisa digerakkan, susah berbicara, susah memahami pembicaraan, mengalami gangguan penglihatan, susah berjalan karena bagian tubuh yang kaku tersebut, dan sakit kepala.
Gejala Stroke dan Bell's Palsy yang sama
Baca Juga: Gejala Mirip, Apa Perbedaan Ramsay Hunt Syndrome dengan Bell's Palsy?
Berikut kesamaan gejala stroke dan Bell's Palsy.
- Salah satu bagian wajah terkulai dan tidak dapat bergerak
- Mulut sedikit kesulitan untuk berbicara
- Mulut kesulitan bergerak
- Terkadang mengeluarkan liur yang tidak dapat dikontrol
- Salah satu mata tidak dapat ditutup yang menyebabkan mata kering
- Salah satu mata juga mengeluarkan air mata
- Lidah jadi berkurang kepekaan terhadap rasa
- Bagian wajah terasa kaku dan nyeri
- Penampilan wajah tidak simetris.
Jika seseorang mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter yang akan memeriksa dengan tepat apakah penyakit yang diderita pasien termasuk bells palsy atau stroke. Terkadang dokter akan memeriksa dengan MRI atau CT Scan dan tes darah untuk mendeteksi infeksi.
Demikian penjelasan terkait perbedaan gejala penyakit bells palsy dan stroke. Keduanya kerap terlihat sama, tetapi ternyata memiliki gejala yang berbeda. Bells palsy dan stroke dapat disembuhkan dengan terapi atau konsumsi obat.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Selain Ramsay Hunt dan Bell's Palsy, Ini Sederet Penyebab Kelumpuhan Pada Wajah
-
Gejala Mirip, Apa Perbedaan Ramsay Hunt Syndrome dengan Bell's Palsy?
-
Sama-Sama Bikin Lumpuh Sebelah Wajah, Ini Perbedaan Ramsay Hunt Syndrome yang Dialami Justin Bieber dengan Bell's Palsy
-
Justin Bieber Terkena Sindrom Ramsay Hunt: Pengertian, Penyebab, dan Gejala
-
Perhatian Penting untuk Anak Muda, karena Sering Begadang Wanita Ini Alami Stroke hingga Koma
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan