Suara.com - Akun tiktok @.ancdefg22 membagikan video mengenai seorang mahasiswa yang meninggal dunia akibat asam lambung (Gerd).
Dalam video berdurasi singkat tersebut menggambarkan suasana ambulans yang datang ke sebuah kost tempat mahasiswa tersebut tinggal. Terlihat juga ramai warga yang ikut melihat kondisi mahasiswa tersebut.
Berdasarkan keterangan pemilik akun, sosok tersebut merupakan mahasiswa tingkat akhir yang berkuliah di Universitas Negeri Manado (UNIMA), jurusan PGS, Tomohon. Dikatakan ia menderita Gerd dan ditemukan pada malah hari dalam kondisi tidak bernyawa.
“Menjadi pelajaran bagi kita semua yang jarang makan dikost, sering mengabaikan rasa lapar dan terlalu banyak pikiran,” tulis pemilik akun dalam video yang diunggahnya pada Selasa (14/06/2022).
Gerd sendiri memang terbilang cukup berbahaya. Sudah banyak kasus seseorang meninggal dunia akibat Gerd. Namun, apa itu sebenarnya Gerd?
Melansir laman Mayo Clinic, Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan kondisi ketika asam lambung naik ke bagian kerongkonan dan mengiritasinya.
Biasanya seseorang yang mengalami Gerd mengalami berbagai gejala seperti:
- Adanya rasa seperti terbakar dibagian dada terutama setelah maka
- Sakit pada bagian dada
- Mengalami kesulitan untuk menelan
- Regurgitasi makanan atau cairan asam
- Adanya sensasi benjolan pada bagian tenggorokan
Selain gejalan di atas, gejala Gerd lainnya antara lain:
- Batuk kronis
- Radang tenggorokan
- Asma (seperti sesak napas)
- Tidur yang terganggu
Seseorang yang memiliki Gerd harus segera diobati karena jika dibiarkan dapat menyebabkan kematian. Berikut beberapa obat untuk mengatasi masalah Gerd.
Baca Juga: Celine Evangelista Ungkap Pernah Ditawari Poligami dan Diberi Rp 2 Miliyar Perbulan
1. Antasida
Obat antasida seperti mylanta, rolaids, dan tums dapat berguna untuk pertolongan pertama ketika Gerd kambuh. Namun, ketika rasa sakit sudah terlalu parah, obat ini tidak begitu ampuh.
Selain itu, penggunaan antasida secara berlebih juga memiliki efek samping seperti diare maupun gangguan ginjal.
2. Obat yang mengurangi produksi asam
Menggunakan obat yang mengurangi produksi asam pada tubuh dapat membantu menghambat Gerd kambuh. Obat-obatan pengurang asam ini seperti cimetidine (Tagamet HB), famotidine (Pepcid AC) dan nizatidine (Axid AR).
3. Konsumsi obat penghalang asam
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat