Suara.com - Seorang konten kreator tiktok sekaligus pendaki gunung asal Qatar, Fahad Badar mengalami frostbite, yang membuat jari tangannya terpaksa harus diamputasi.
Berdasarkan penjelasan konten kreator tiktok Virga Raditiya dalam videonya, Kamis (16/06/2022), Fahad menetap di gunung karena ada kecelakaan. Setelah itu, suhu dingin di gunung membuatnya mengalami frostbite pada bagian Jari-jari tangannya. Namun, apa itu sebenarnya frostbite?
Melansir laman Mayo Clinic, frostbite merupakan kondisi pembekuan kulit dan jaringan yang ada di bawahnya.
Seseorang yang mengalami frostbite biasanya mengalami berbagai gejala, di antaranya sebagai berikut.
- Kulit akan terasa dingin serta perasaan seperti sedang tertusuk-tusuk.
- Mati rasa pada bagian kulit
- Warna kulit akan terlihat merah, putih, kebiruan, kuning keabu-abuan, ungu, serta coklat pucat tergantung seberapa parah kondisinya.
- Kulit menjadi keras seperti lilin.
- Adanya perasaan aneh dan kaku pada sendi dan otot.
- Untuk kasus yang sudah parah, biasanya ada rasa melepuh jika mencoba dihangatkan.
Frostbite nyatanya tidak bisa dianggap remeh karena bisa berdampak fatal. Untuk itu, frostbite harus segera diobati. Berikut beberapa pengobatan frostbite.
1. Menghangatkan kulit kembali
Ketika kulit mulai menunjukkan gejala frostbite, cobalah untuk menghangatkannya. Hal ini dapat dilakukan dengan mandi atau merendam bagian yang terkena dengan air hangat.
2. Minum obat
Jika saat proses menghangatkan muncul rasa sakit, cobalah untuk minum obat yang disarankan oleh dokter.
Baca Juga: Lahir Prematur 23 Minggu, Bayi Ini Sanggup Bertahan Meski Kaki Sudah Diamputasi!
3. Lindungi area yang cedera
Ketika proses penyembuhan, kulit biasanya akan menjadi lembek. Dokter biasanya akan menyarankan membungkusnya dengan handuk atau pembalut steril.
4. Pengangkatan jaringan yang rusak
Saat mengalami frostbite, dokter akan menyarankan pengangkatan jaringan yang rusak. Namun, sebelumnya dokter akan mencoba memisahkan jaringan yang sehat san mati. Proses tersebut sendiri membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 1-3 bulan.
5. Terapi pusaran air atau fisik
Terapi dengan berendam dalam pusaran air (hidroterapi) dapat membantu mengangkat jaringan mati secara alami.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental