Suara.com - Melahirkan secara alami atau normal dapat menyebabkan sedikit banyak perubahan di area kewanitaan atau vagina. Hal itu sebenarnya sangat normal dan bisa diatasi dengan berbagai cara.
Perempuan juga baiknya tidak perlu merasa terlalu khawatir dengan perubahan-perubahan tersebut. Apalagi vagina merupakan organ yang elastis dan cukup fleksibel.
Untuk lebih mengetahui perubahan apa saja yang biasa terjadi pada vagina setelah melahirkan, berikut rangkumannya seperti yang Suara.com kutip dari Hello Sehat.
1. Vagina Mengendur
Vagina merupakan organ yang sangat elastis dan dapat meregang hingga 10 sentimeter (cm) untuk memungkinkan kelahiran bayi. Setelah proses melahirkan selesai, vagina akan kembali ke ukuran semula seperti sebelum melahirkan.
Vagina di kelilingi oleh otot yang ikut meregang selama masa kehamilan hingga persalinan. Atas dasar inilah ukuran vagina mungkin tidak benar-benar kembali sama persis seperti sebelum melahirkan.
Dengan kata lain, salah satu perubahan vagina yang nampak setelah melahirkan yakni ukurannya yang agak lebih mengendur. Melansir dari NHS, vagina biasanya terlihat lebih kendur dan “lowong” ketimbang sebelum melahirkan.
Meski sifatnya elastis, ukuran vagina setelah melahirkan tidak benar-benar kembali persis seperti sebelumnya. Sejauh mana perubahan vagina bisa terpengaruh tergantung pada beberapa faktor, seperti ukuran besar kecilnya tubuh bayi serta penggunaan alat bantu persalinan meliputi ekstraksi vakum dan forceps.
2. Vagina Kering
Vagina terasa kering dan kesat setelah melahirkan adalah hal yang normal. Ini terjadi karena dinding vagina biasa dilumasi oleh cairan yang dipengaruhi oleh hormon estrogen.
Itu sebabnya, vagina kering usai melahirkan bisa dikarenakan tingginya kadar estrogen saat hamil yang kemudian menyusut pascapersalinan. Alhasil, perempuan mungkin merasakan vagina lebih kering dan agak tidak nyaman saat berhubungan seks setelah melahirkan.
Baca Juga: Dikira Sakit Perut, Ibu Ini Melahirkan di Dalam Pesawat yang Mengudara
Dan jika ibu menyusui bayi dengan ASI eksklusif, hormon estrogen bisa menurun lebih banyak. Penurunan kadar hormon estrogen inilah yang menyebabkan vagina menjadi kering.
3. Vagina Sakit
Selain mengendur dan kering, perubahan vagina lainnya setelah melahirkan adalah munculnya rasa sakit entah akibat sayatan atau jahitan setelah melahirkan. Sama halnya seperti luka di bagian tubuh lain, luka pada vagina juga membuat perempuan mengeluhkan rasa sakit dan perih.
Bahkan, area perineum (antara vagina dan anus) juga bisa sakit karena robekan episiotomi yang terjadi.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut?
Untuk kasus vagina mengendur, perempuan disarankan melakukan senam kegel. Selain 'merapatkan' vagian, senam kegel juga membantu mencegah masalah inkontinensia urine. Agar hasil lebih optimal, coba rutin lakukan senam Kegel empat sampai enam kali sehari selama beberapa menit.
Untuk mengatasi vagina kering setelah melahirkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Hanya saja yang perlu diingat, vagina kering setelah melahirkan biasanya dapat kembali pulih dengan sendirinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara