Suara.com - Covid-19 Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 mampu melewati antibodi dari vaksin yang ada saat ini karena membawa sebagian gen mutasi dari Delta L452. Akibatnya, BA.4 dan BA.5 lebih cepat masuk ke tubuh manusia karena mudah terikat dengan reseptor ACE-2, enzim yang menempel pada organ.
Saat sudah di dalam tubuh, kedua subvarian Omicron itu juga memiliki karakteristik sangat cepat bersirkulasi atau menyebar ke berbagai organ.
"Dikombinasikan lagi dengan kemampuan L452 dengan mutasi L486 yang juga mampu menurunkan efikasi antibodi, baik dari infeksi maupun vaksinasi. Kombinasi kedua itu yang menyebabkan kita melihat bahwa kemampuan BA.4 dan BA.5 melakukan kerusakan atau perbanyakan di jaringan paru yang akhirnya menyebabkan gejala cukup berat di paru, itu bisa terjadi sama seperti waktu Delta," jelas Epidemiolog Universitas Griffith Australia dr. Dicky Budiman melalui pesan singkatnya, Senin (20/6/2022).
Infeksi ulang juga bisa terjadi akibat paparan BA.4 dan BA.5 tersebut. Bahkan, dr. Dicky mengungkapkan, orang yang mengalami reinfeksi Covid-19 akibat BA.4 dan BA.5 ada kemungkinan mengalami gejala lebih parah dari sebelumnya.
Data penelitian terkait Covid-19 tercatat, imbuhnya, orang dengan antibodi virus corona yang sudah menurun atau belum divaksinasi bisa menyebabkan BA.4 dan BA.5 bersirkulasi di dalam tubuh selama 10 hari.
"Artinya, dia bisa menjadi tempat virus ini bermutasi. Yang dikhawatirkan kalau menimpa orang dengan sistem imunitasnya rusak, seperti pasien HIV, itu bisa lebih lama, berbulan-bulan. Bahkan bisa melahirkan suatu varian yang merugikan," ujarnya.
Sedangkan pada orang yang masih memiliki kekebalan tubuh tinggi atau sudah divaksinasi 2 dosis, sirkulasi virus corona BA.4 dan BA.5 diperkirakan hanya satu hari. Sehingga, kemungkinan pasien tidak bergejala.
Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya mitigasi dengan peningkatan cakupan vaksinasi Covid-19 hingga 3 dosis.
"Itu yang memberikan proteksi, khususnya booster dikejar dengan vaksinasi MrNa setidaknya 50 persen dari populasi," pesannya.
Baca Juga: Simak Aturan PPKM di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19: dari Sekolah, Mal hingga Tempat Ibadah
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial