Suara.com - Subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia. Diketahui subvarian Covid-19 itu punya tingkat kesakitan rendah pada pasien yang terkonfirmasi positif.
Walau begitu gara-gara Omicron subvarian baru ini, kasus positif Covid-19 mengalami peningkatan sampai dua kali lipat. Pemerintah dan masyarakat pun diminta waspada terlebih dengan adanya peningkatan kasus yang cukup signifikan dalam beberapa hari ini.
Lantas berapa lama masa karantina Omicron Varian BA.4 dan BA.5 ? Yuk simak penjelasannya berikut ini.
Peningkatan Kasus Covid-19 Gegara Subvarian Baru Omicron
Dalam sepekan ini, kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah naik lebih dari dua kali lipat. Meski demikian, tingkat penularan kedua subvarian Omicron itu diyakini tak seganas varian Delta atau varian Omicron sebelumnya.
Sementara itu, pemerintah sendiri memperkirakan lonjakan kasus yang disebabkan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi bulan depan. Perkiraan itu berdasarkan pengalaman dalam menghadapi subvarian sebelumnya.
"Biasanya puncaknya tercapai satu bulan setelah penemuan kasus pertama. Jadi harusnya di minggu kedua Juli, minggu ketiga Juli, kita akan melihat puncak kasus BA.4 dan BA.5 ini," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers usai rapat terbatas.
Masa Karantina Omicron BA.4 dan BA.5
Dua subvarian Omicron ini diklaim lebih mudah menular dibandingkan strain aslinya (BA.1) atau subvarian lainnya. Disebutkan juga bahwa subvarian ini lebih mungkin lolos dari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi varian Omicron lainnya.
Baca Juga: Studi Inggris: Risiko Long Covid Akibat Varian Omicron Lebih Rendah Dibanding Varian Delta
Dalam salah satu kesempatan, dr Adria Rusli, SpPK dari RSPI Sulianti Saroso menjelaskan bahwa masa inkubasi Omicron BA.4 dan BA.5 lebih cepat daripada Omicron asli (BA.1) dan Delta.
Seseorang yang terinfeksi subvarian ini bisa mengalami gejala batuk hingga sakit menelan dalam waktu 2 sampai 3 hari. Tentunya masa karantina ini tak seperti Omicron dan Delta yang biasanya membutuhkan waktu sampai 5 atau 7 hari.
"BA.4 sama BA.5 ini lebih cepat gejalanya. Jadi, setelah dia terinfeksi, dua, tiga hari dia bergejala," katanya dalam acara podcast Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Senin (13/6/2022).
"Biasanya yang Omicron dan Delta di hari ke-5 atau ke hari ke-7 dia baru timbul gejala. Tapi ini cepat banget, setelah kontak, 2 atau 3 hari timbul batuk, timbul sakit menelan, diduga lebih cepat bermanifestasi klinisnya," lanjutnya.
Itulah masa karantina Omicron varian BA.4 dan BA.5 yang terjadi dalam 2-3 hari. Selalu terapkan protokol kesehatan ya agar jauh dari Omicron!
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Studi Inggris: Risiko Long Covid Akibat Varian Omicron Lebih Rendah Dibanding Varian Delta
-
Update Covid-19 Global: AS Mulai Vaksinasi Anak Usia 6 Bulan ke Atas Pekan Depan
-
Pasien Covid-19 di Kaltim Terus Bertambah. Hari Ini Ada 2 Pasien Dinyatakan Positif
-
Pemrov Papua Minta Rumah Sakit Waspada Peningkatan Kasus Covid-19
-
Update Covid-19 RI, Kasus Positif Bertambah 1.264 Orang
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing