Suara.com - Perkembangan teknologi di bidang kesehatan membuat operasi bedah robotik semaikin lazim dilakukan. Agar Indonesia tidak ketinggalan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan pun membentuk pusat bedah robotik.
Dalam keterangan yang diterima Suara.com, pembentukan dilakukan di dua Rumah Sakit Vertikal Kemenkes, yakni di RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Staf Khusus Menkes Bidang Ketahanan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan Prof. Laksono Trisnantoro mengatakan berawal dari inisiasi business matching pada Health Business Forum, dibuat suatu disain proyek multi tahun dan multi stakeholders Robotic Telesurgery 2021-2024.
Proyek ini tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga mempunyai nilai edukasi. Dengan diberikannya akses transfer pengetahuan dan alih teknologi, industri dalam negeri juga mampu memproduksi alat dan sparepart-nya di dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencukupi.
“Proyek robotik merupakan proyek multi tahun yang bertujuan untuk meningkatkan akses layanan dan mutu layanan kesehatan untuk daerah yang tidak terjangkau di Indonesia. Strateginya adalah menggunakan Robotic Telesurgery sebagai bagian dari program telemedisin,” jelas Prof Laksono, pada seminar kurikulum bedah robotic pekan lalu, Selasa (14/6).
Saat ini, program robotic telesurgery dalam tahap pelatihan para dokter bedah dengan Virtual Reality (VR) Simulator Robotic Telesurgery. Kurikulum pelatihan bedah robotik akan tersertifikasi dan terakreditasi, sehingga ke depan diharapkan keahlian bedah robotik direkomendasikan masuk ke dalam kurikulum pendidikan spesialis dokter bedah di Indonesia.
Program ini mendukung transformasi layanan sekunder berbasis teknologi kesehatan melalui layanan operasi/bedah jarak jauh. Ke depannya teknologi ini dapat menurunkan pasien rujukan ke RS tipe A atau RS Rujukan Nasional dengan pelayanan bedah jarak jauh.
Dokter Ahli Bedah Robotik di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dr. Reno Rudiman, mengatakan program robotic telesurgery telah berjalan di RSHS sejak 2020. Robotic Sina misalnya, robot bedah yang ada di RS Hasan Sadikin itu melakukan pembedahan menggunakan instrumen moduler masing-masing tower, sehingga pergerakkannya lebih fleksibel.
Instrumen yang digunakan Sina memiliki ukuran 5 mm sehingga luka yang diakibatkan operasi bisa lebih minimally invassive lagi,” ucap dr. Reno.
Baca Juga: Kemenkes: Bulan Imunisasi Anak Nasional untuk Pulau Jawa dan Bali Dimulai Agustus 2022
Dari skema pembiayaan, dinilai lebih ekonomis untuk usulan pembiayaan JKN.
“Apalagi program ini akan alih teknologi dimana instrumennya nanti bisa diproduksi oleh industri dalam negeri,” tambahnya.
Proyek robotic telesurgery merupakan contoh konkret dari transformasi sistem kesehatan yang diinisiasi oleh Kemenkes, yang terdiri dari gabungan 4 pilar Transformasi Kesehatan, antara lain : Transformasi Layanan Rujukan, Pembiayaan Kesehatan, Ketahanan Industri Alkes, dan SDM Kesehatan.
Rekomendasi kebijakan untuk mengimplementasikan program Robotik Telesurgeri di Indonesia membutuhkan komitmen besar dari semua stakeholders, utamanya Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit, Universitas dan Industri Alkes BUMN.
Berita Terkait
-
Kronologi Dokter Ahli Jantung Anak Tak Bisa Layani Pasien BPJS Padahal Mengabdi 28 Tahun di RSCM
-
Data Mencengangkan: Kasus Campak di Indonesia Naik Drastis! Apa yang Terjadi?
-
Alarm Kemenkes! KLB Campak Ancam Radang Otak, Orang Tua Diminta Segera Lakukan Ini...
-
Tragedi Campak Madura: 17 Anak Meninggal, Dasco Telepon Menkes Tengah Malam!
-
Mutasi Ketua IDAI Janggal, Rieke Diah Pitaloka Sentil Kemenkes: Sudah Jalankan Meritokrasi ASN?
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini