Suara.com - Beberapa orangtua mungkin sengaja berlaku keras kepada anak saat mereka dianggap nakal.
Padahal, anak baik sebenarnya bukan berarti penurut dan tidak pernah membantah.
Demi mencegah anak punya sifat pembangkang, pola asuh ketat kerap dilakukan orangtua.
Dalam psikologi, orangtua dengan pola asuh yang ketat disebut juga strict parents.
Strict parents sendiri didefinisikan sebagai orangtua yang menempatkan standar dan tuntutan tinggi pada anak-anak mereka.
Apabila orangtua memberikan standar tinggi dengan dukungan yang hangat serta responsif kepada anak-anak, itu menjadi pola asuh yang berwibawa.
Meskipun menetapkan standar tinggi, orangtua yang berwibawa menghargai pemikiran mandiri dari anak.
Pengasuhan secara ketat tapi terbuka itu disebut juga otoritatif, umumnya bisa menghasilkan hasil terbaik pada anak-anak.
Tetapi ada pula pola asuh yang ketat dengan orangtua bersikap dingin, tidak responsif, dan tidak mendukung anak-anaknya. Aturan yang dibuat bahkan seringkali terlalu ketat dan sewenang-wenang.
Baca Juga: Apa Itu Strict Parents? Ini Ciri-ciri dan Dampaknya Bagi Anak
Orang tua ini tidak mengizinkan anak-anak untuk menyuarakan pendapat atau mempertanyakan keputusan orangtua. Gaya pengasuhan itu disebut otoriter.
Pola asuh strick parent otoriter itu bisa terlihat dari cara orangtua bersikap kepada anak.
Dikutip dari Parenting Forbrain, berikut 10 tanda orangtua yang melakukan gaya strict parenting otoriter:
- Memiliki banyak aturan ketat dan menuntut
- Menuntut anak untuk mematuhi secara membabi buta harapan orangtua
- Tidak membiarkan anak mempertanyatan otoritas orangtua
- Menghukum berat karena melanggar aturan apa pun
- Dingin, tidak responsif terhadap anak
- Menggunakan kata-kata yang memalukan dan kasar
- Tidak membiarkan anak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
- Memiliki harapan tinggi yang tidak realistis
- Tidak mentolerir kesalahan
- Merasa orangtua selalu benar
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!