Suara.com - Tim peneliti dari Chelsea and Westminster Hospital NHS Foundation Trust, di London melakukan peninjauan kembali mengenai gejala cacar monyet atau monkeypox.
Penelitian mereka mengamati 54 pasien cacar monyet yang datang ke klinik kesehatan seksual di London selama 12 hari pada bulan Mei 2022.
Mereka menemukan lokasi terjadi lesi kulit akibat cacar monyet berbeda dari yang disebutkan di awal. Selain itu, pasien mengalami prevalensi kelelahan dan demam yang lebih rendah.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Infectious Diseases, menunjukkan bahwa pasien dalam kelompok ini memiliki prevalensi lesi kulit yang lebih tinggi di area genital dan dubur.
Saat ini, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyatakan bahwa ruam akibat cacar monyet biasanya muncul pertama kali di wajah, sebelum menyebar ke bagian tubuh lain. Mereka juga mengatakan kelelahan dan demam adalah gejala awal cacar monyet.
Tapi, pasien dalam penelitian ini justu tidak terlalu mengalami kelelahan dan demam dibandingkan pada kasus cacar monyet sebelumnya.
Sementara 18 persen pasien dalam penelitian tidak melaporkan gejala awal sebelum timbulnya lesi kulit.
"Saat ini, Inggris dan beberapa negara lain melihat peningkatan pesat dalam kasus cacar monyet di antara individu yang menghadiri klinik kesehatan seksual, tanpa hubungan yang jelas dengan negara-negara di mana penyakit itu endemik," kata Dr Nicolo Girometti dikutip dari Express.
Mengingat penularan cacar monyet bisa terjadi melalui kontak selama aktivitas seksual dan jumlah temuan klinis yang berbeda dari deskripsi sebelumnya, mereka menyarankan rincian gejala cacar monyet akut dengan demam harus ditinjau ulang dan disesuaikan dengan kondisi terbaru.
Baca Juga: Nuri Shaden Tidak Bisa Minum Air selama Kehamilan, Waspadai Efeknya pada Ibu Hamil!
Karena, gejala cacar monyet yang terjadi sekarang ini mungkin sudah berbeda dengan kasus sebelumnya.
Semua pasien bergejala dan menunjukkan lesi kulit, yang mana 94 persen dari mereka memiliki setidaknya satu lesi kulit pada kulit genital atau perianal.
Gejala lesi kulit kali ini paling umum ditemukan di daerah anus dan penis. Tapi faktanya, seperempat pasien dites positif gonore atau klamidia pada saat yang sama dengan infeksi cacar monyet.
Hal ini menunjukkan bahwa penularan virus cacar monyet dalam kelompok ini terjadi akibat kontak dekat antara kulit, misalnya aktivitas seksual.
"Ada kemungkinan bahwa pada berbagai tahap infeksi, monkeypox dapat meniru IMS umum, seperti herpes dan sifilis," ujarnya.
Penting bagi dokter dan pasien kesehatan seksual untuk menyadari gejala cacar monyet. Karena, kesalahan diagnosis infeksi dapat mencegah kesempatan untuk intervensi yang tepat dan pencegahan penularan selanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan