Suara.com - Gangguan pernapasan menjadi masalah kesehatan yang paling rentan menyerang jemaah haji. Hal ini membuat sejumlah jemaah rentan membasahi maskernya.
Padahal menurut dokter spesialis paru, dr. Andy Yanti dari Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, pemakaian masker yang dibasahi malah menurunkan fungsinya untuk menyaring virus.
"Jangan sama sekali, tidak boleh. Itu justru merusak membran dari masker untuk menyaring virus dan bakteri," tegasnya dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Menurutnya pemakaian masker dapat menyaring berbagai bakteri, virus, dan jamur yang bisa masuk ke saluran napas. Sehingga seseorang dapat terlindungi tidak hanya dari COVID-19, melainkan juga penyakit akibat pernapasan lainnya.
Saran dr. Andi, memakai masker yang benar harus menutupi mulai dari pangkal hidung sampai seluruh mulut tanpa ada celah. Setiap enam sampai delapan jam pemakaian, masker juga harus diganti.
"Kalau kena cairan atau basah, masker juga harus diganti. Karena kalau sudah kena cairan, membran maskernya sudah rusak, jadinya untuk menyaring virus dan bakteri sudah tidak bagus lagi," lanjutnya.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) pada Senin (4/7) pukul 16.00 WAS, secara total sebanyak 68.719 jemaah mendapatkan perawatan rawat jalan baik di kloter, pos kesehatan sektor, maupun Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Sementara 528 jemaah mendapatkan layanan rawat inap.
Dari sejumlah tersebut, Hipertensi menempati tempat pertama sebagai penyebab penyakit dengan total 10.342 kasus. Sementara batuk pilek di posisi kedua dengan total 9.975 kasus, Saluran pernapasan akut di tempat ketiga dengan 4.612 kasus. Dan posisi keempat diisi dengan nyeri otot sebanyak 3.808 kasus.
Meskipun saat ini penyakit saluran pernapasan tidak menjadi penyakit penyebab kesakitan yang tertinggi, namun semua petugas harus tetap siaga. Karena penyakit terkait saluran pernapasan biasanya mengalami peningkatan pasca Armuzna.
Baca Juga: Saat Tenaga Kesehatan Haji Keliling Promosikan Kesehatan Jelang Puncak Haji 2022
dr. Andy Siregar, juga dokter spesialis paru dari Tim Dokter KKHI Makkah, mengatakan kelelahan jemaah dan kondisi cuaca menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus pernapasan. Untuk itu pihaknya mengimbau agar kedisiplinan dalam menggunakan masker terus dilakukan.
"Untuk itu tetap memakai masker, kencangkan protokol kesehatan juga," ucap dr. Andy.
Berita Terkait
-
Apakah Masker Emas dan Bubuk Berlian Efektif untuk Kulit Anda?
-
5 Masker Wajah Anti-Aging untuk Usia 50-an, Atasi Keriput hingga Flek Hitam
-
Cari Masker Kolagen untuk Anti Aging? Ini 5 Pilihan yang Bagus dan Harganya Murah
-
4 Wash-Off Mask untuk Menenangkan Kulit Iritasi bagi Pemilik Kulit Sensitif
-
Cara Bikin Masker Buatan Sendiri dengan 7 Bahan Dapur: Cantik Alami, Kulit Cerah dan Berseri
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?