Suara.com - Sama-sama menyebabkan kelumpuhan pada sebagian wajah, banyak masyarakat yang sulit membedakan mana sindrom Ramsay Hunt Syndrome dan mana Bell’s Palsy. Kedua penyakit ini sempat ramai dibicarakan setelah Justin Bieber terkena sindrom Ramsay Hunt Syndrome, dan seorang perempuan di Tangerang Selatan, yang disebut mengalami hal serupa, tapi ternyata ia mengalami Bell's Palsy.
Dokter Spesialis Saraf, dr. Tuti Suwirno Zacharia, Sp.S, mengatakan penyebab masing-masing penyakit ini sangatlah berbeda. Jika sindrom Ramsay Hunt Syndrome disebabkan karena virus herpes zoster, maka Bell's Palsy disebabkan peradangan pada saraf.
“Meski sama-sama menyebabkan kelumpuhan pada separuh wajah, penyebabnya berbeda. Bell’s Palsy disebabkan karena adanya peradangan pada saraf yang mengendalikan otot wajah. Kondisi ini diduga karena adanya infeksi virus, infeksi telinga tengah, dan penyakit Lyme," ujar dr. Tuti melalui keterangannya yang diterima suara.com, Rabu (6/7/2022).
Sedangkan sindrom Ramsay Hunt Syndrome adalah gejala akibat terjadinya komplikasi cacar api atau biasa disebut herpes zoster, yang disebabkan oleh virus cacar air atau cacar api bernama varicella zoster.
Menurut dr.Tuti, virus penyebab sindrom Ramsay Hunt Syndrome ini menginfeksi saraf wajah yang terletak dekat telinga bagian dalam, sehingga mengakibatkan terjadinya iritasi dan pembengkakan pada saraf tersebut.
“Kondisi ini terjadi ketika seseorang telah sembuh dari cacar air atau api, namun virus masih tersisa di dalam saraf dan berada dalam fase “tertidur”, dan apabila sistem imun tubuh melemah, virus dapat kembali aktif dan menyebabkan gejala sindrom Ramsay Hunt”, ujar dokter yang berpraktik di RS Eka Hospital BSD tersebut.
Sindrom ini banyak dijumpai pada pasien dewasa, baik laki-laki ataupun perempuan. Pada beberapa kasus, sindrom ini juga dapat dialami oleh anak-anak meski jarang ditemukan.
Pada sindrom Ramsay Hunt, gejalanya berupa ruam kemerahan yang terasa nyeri, dengan bintil berisi cairan di dalam dan sekitar telinga juga kondisi lumpuh pada bagian wajah merupakan gejala awal sindrom ini.
Sedangkan pada Bell's Palsy, gejalanya berupa kelumpuhan pada salah satu sisi otot wajah sehingga salah satu sisi wajah tampak melorot secara tiba-tiba.
Baca Juga: Mengenal Ramsay Hunt Syndrome, Penyebab Separuh Wajah Justin Bieber Lumpuh
Hasilnya, penderita Bell's Palsy kerap sulit tersenyum dengan simetris, penderita juga akan mengalami mata berair, serta mengeluarkan air liur (ngiler) yang berlangsung kurang lebih selama 6 bulan setelah menjalani perawatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan