Suara.com - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa Indonesia kekurangan banyak dokter spesialis. Oleh karena itu ia berusaha menargetkan kebutuhan dokter spesialis bisa terpenuhi di Indonesia pada 2030.
“Untuk pemenuhan dokter spesialis, kita tadinya mengejar 2024 tapi kayaknya tidak mungkin selesai, jadi mungkin sampai 2030 kita usahakan supaya terpenuhi dokter spesialis,” ujarnya usai menghadari rapat kerja Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) di Surabaya, Kamis (7/7).
“Hari ini saya membantu teman-teman dari fakultas kedokteran supaya kumpul bersama untuk meluncurkan program yang namanya academic health system,” tambah Menkes Budi.
Academic health system, lanjutnya, merupakan ide dari teman-teman fakultas kedokteran.
“Jadi para dekan dari 92 fakultas kedokteran berkumpul bersama meluncurkan ide ini yang tujuannya untuk memperbanyak dan mempercepat lulusan dokter spesialis,” ucap Menkes Budi.
Dengan program ini, nantinya fakultas kedokteran kategori A misalnya, akan mendidik fakultas kedokteran di luar Jawa supaya bisa membangun prodi dokter spesialis.
Kemudian mereka juga akan membina rumah sakit – rumah sakit di luar Jawa agar bisa menjadi rumah sakit pendidikan tempat para dokter spesialis ini praktek.
“Tujuannya mudah-mudahan jumlah kelulusan dokter spesialis akan semakin banyak juga tersebar tidak hanya terkonsentrasi di Jawa tapi di seluruh pulau di Indonesia,” tuturnya.
Dikatakan Menkes Budi, melalui academic health system ini pemenuhan tenaga dokter spesialis yang harusnya ada 7 di setiap rumah sakit daerah bisa segera terpenuhi. Tujuannya agar layanan kesehatan masyarakat bisa telayani dengan baik.
Baca Juga: 81 Persen Kasus Covid-19 RI Subvarian BA.4 dan BA.5, Menkes: Masih Terkendali
Berita Terkait
-
Targetkan 34 Provinsi Indonesia Punya Cath Lab di Tahun 2025, Ini Langkah yang Diambil Kemenkes
-
Polisi Didesak Libatkan Dokter Spesialis Kejiwaan untuk Periksa Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Mall Bintaro
-
Menkes Budi Gunadi Ungkap Pentingnya Vaksin Booster, Sebut Indonesia Kembali Lakukan Sero Survei
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030