Suara.com - Sudah lama terkenal karena sektor pariwisata, Bali kini juga tengah mengembangkan industri kesehatan yang siap memberikan layanan kelas dunia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan saat ini, telah dilakukan pengembangan dan pembangunan gedung Gedung Aesthetic Center di RSUP Sanglah. Pembangunantersebut dilatarbelakangi oleh terpuruknya sektor ekonomi Bali saat pandemi COVID-19 yang berasal dari ketergantungan terhadap sektor pariwisata.
Karenanya menurut Menkes Budi, perlu satu alternatif industri baru yang kuat dan tahan dalam menghadapi situasi dan kondisi ekonomi juga kesehatan kedepannya.
“Semoga ini menjadi landasan yang kokoh, serta menjadi landasan untuk peningkatan layanan kesehatan well being di Bali yang luar biasa,” kata Menkes dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Gedung baru tersebut ditargetkan selesai dibangun akhir tahun 2022 dan menjadi awal bagi pengembangan industri kesehatan di Pulau Bali.
“Kita berupaya menggeser layanan tourism ke medis. Dengan pelayanan hotelier yang selama ini sudah ada, harusnya Bali bisa membangun industri kesehatan baru. Insya Allah ini bisa menjadi awal bagi industri kesehatan untuk menjadi industri kesehatan dunia sama seperti sektor pariwisata,” ujar Menkes.
Pergeseran ini, kata Menkes tentunya akan membawa perubahan yang sangat besar dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), layanan medis dan alat kesehatan. Sebab, setelah industri kesehatan dikembangkan, Menkes memperkirakan tujuan wisatawan yang datang ke Bali akan semakin beragam, tidak hanya untuk wisata alam dan budaya tetapi juga wisata kesehatan.
Hal ini membutuhkan penanganan yang berbeda dengan yang sebelumnya telah ada. Dengan latar belakang budaya keramahan Bali yang sudah sangat mendunia, Menkes berharap pengalaman tersebut juga bisa diimplementasikan dalam penguatan SDM Kesehatan di Bali.
“Di Bali, SDM untuk industri pariwisata sangat luar biasa, langkah selanjutnya adalah membangun SDM di Industri kesehatan seperti SDM di industri pariwisata. Karena kita juga butuh dokter, ahli lab, perawat yang hebat-hebat,” pesan Menkes kepada Direktur RSUP Sanglah Denpasar.
Kebutuhan ini diharapkan bisa dipenuhi dari berbagai fakultas maupun kampus kesehatan yang ada di Bali.
Baca Juga: 100 Ribu Orang Dari 172 Negara Bakal Datang ke Bali Saat Forum Air Dunia
Kemudian dari segi layanan kesehatan, Menkes menyebutkan diperkuat dengan menjalin kerja sama kesehatan dengan berbagai mitra internasional seperti Mayo Clinic dan R&D. Kerja sama ini diharapkan semakin meningkatkan layanan medis, sehingga masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri, karena didalam negeri sudah lengkap.
Dari segi alat kesehatan, penguatan dilakukan dengan ditempatkannya satu alat genome sequensing di Universitas Udayana. Keberadaan alat tersebut, diharapkan proses pemeriksaan genetik suatu organisme jadi lebih cepat, karena sampel tidak perlu lagi dikirim ke laboratorium di luar Bali.
Setelah industri kesehatan berkembang dan Bali menjadi destinasi wisata kesehatan dunia, Menkes berharap kunjungan wisatawan mancanegara kian meningkat dan Indonesia menjadi pilihan bagi para wisatawan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar, I Wayan Sudana mengatakan pembangunan Gedung Aesthetic Center merupakan satu diantara beberapa rencana pembangunan di RSUP Sanglah untuk mendukung transformasi sistem kesehatan nasional serta mengembangkan layanan wisata medis kelas dunia. Sehingga nantinya Bali tidak hanya dikenal karena keindahan alam maupun budayanya saja, tetapi juga kesehatan.
“Harapannya bisa mendukung program transformasi sistem kesehatan yang salah satunya transformasi kesehatan rujukan dan harapannya kedepan masyarakat semakin mudah mendapatkan pelayanan kesehatan ke RSUP Sanglah,” ujar Wayan.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Hujan! Ini Biang Keladi Banjir Parah di Bali Menurut Gubernur Koster
-
Banjir Landa Bali dan NTT, Prabowo Perintahkan BNPB Bertindak Cepat
-
Tinggal di Denpasar, Bagaimana Kondisi Jennifer Coppen Saat Banjir?
-
Puluhan Warga dan Wisatawan Asing Dievakuasi dari Banjir di Bali
-
Bali Dikepung Banjir, Video Kepanikan Warga di Taman Pancing Denpasar Jadi Sorotan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas