Suara.com - Merebaknya Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di tengah Idul Adha membuat kekhawatiran masyarakat terhadap daging kurban untuk dikonsumsi, sebagai sate. Pasalnya, PMK sendiri dikhawatirkan dapat menular kepada manusia.
Selain itu, terdapat juga kondisi yang mirip dengan PMK terjadi pada manusia, yaitu Hand, Foot, and Mouth disease (HFMD). Kondisi ini juga membuat manusia mengalami gejala yang mirip dengan PMK.
Melihat kekhawatiran masyarakat, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM mengatakan, PMK dan HFMD adalah penyakit yang berbeda.
Melalui akun twitter pribadinya Prof Zubairi menjelaskan, HFMD merupakan kondisi yang terjadi pada manusia. Penularan yang terjadi juga hanya di antara manusia. Sementara PMK terjadi pada hewan berkuku belah atau genap seperti sapi, babi, kambing, dan lain-lain.
“Hand, foot, and mouth disease (HFMD) sama sekali berbeda dengan Foot and Mouth Disease (FMD) atau PMK. Kalau PMK itu penyakit pada hewan sapi, babi, kambing, sementara HFMD adalah penyakit menular antarmanusia. Bukan penyakit binatang,” tulis Prof Zubairi, Minggu (10/7/2022).
Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan penularan PMK sendiri juga terjadi dari hewan ke hewan lainnya. Kalaupun menular kepada manusia, risikonya kecil. Jadi antara PMK dan HFMD adalah dua hal yang berbeda dan tidak berkaitan.
“HMFD memang amat menular. Tapi tidak ada hubungannya dengan PMK. Apakah bisa PMK pada ternak menular kepada manusia? Kemungkinan dan risikonya amat-amat rendah. Dokter hewan atau pengusaha ternak juga risikonya rendah banget untuk tertular,” jelasnya.
Adanya PMK sendiri memang membuat khawatir masyarakat untuk mengonsumi daging kambing atau sapi. Namun Prof Zubairi mengatakan, hal tersebut tidak ada masalah untuk mengonsumsinya.
Asalkan hewan kurban yang disembelih telah memiliki surat keterangan sehat dan bebas dari PMK, tidak ada masalah untuk mengonsumsinya. Selain itu, untuk mengonsumsi susu dari hewan ternak sendiri ia juga tidak melarangnya.
Baca Juga: Wapres: Berkurban Adalah Bukti Peduli Sesama Umat
Namun, susu tersebut harus dilakukan proses pasteurisasi (sterilisasi kuman) terlebih dahulu di atas 70 derajat celsius agar aman dikonsumsi.
“Makan sate atau steak dari hewan ternak seperti sapi dan kambing? Monggo saja. Aman. Tidak ada larangan. Kalau mengonsumsi susu hewan ternak? Susu menjalani proses pasteurisasi di atas 70 derajat Celsius, sehingga aman,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Menko PMK Pratikno Ajak Masyarakat Aktif Perangi TBC: Cegah Indonesia Jadi Peringkat Satu Dunia!
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Menuju Indonesia Bebas Pasung, Kemenko PMK Bentuk Tim Penggerak Kesehatan Jiwa Nasional
-
100 Ribu WNI Terjebak di Kamboja, Cak Imin: Jangan ke Sana Lagi!
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!