Suara.com - Penampilan Tom Hanks, aktor Amerika yang terbaru ini cukup membuat khawatir publik. Publik menilai, tubuh Tom Hanks terlihat lebih kurus dari sebelumnya ketika muncul di sebuah perta pers untuk film Elvis, di Australia.
Saat ia sedang berbicara tentang film baru Baz Luhrmann di Gold Coast, Tom Hanks terlihat menggoyangkan lengannya secara tak terkendali. Beberapa orang pun meyakini kondisi kesehatannya sedang tidak baik.
Sayangnya, Tom Hanks tidak menjelaskan penyebab penurunan berat badannya yang sangat drastis dan penyebab tubuhnya gemetar tak beraturan.
Beberapa waktu lalu, Tom Hanks memang sempat terinfeksi virus corona Covid-19 di awal pandemi.
Kemudian, Tom Hanks mengaku baru saja mengalami sakit tubuh yang melumpuhkan, kelelahan sepanjang waktu dan kesulitan berkonsentrasi selama sekitar 12 menit.
Pada 2013 silam, ia pun didiagnosis menderita diabetes. Penyakit ini salah satu yang diyakini telah menyebabkan penurunan berat badan Tom Hanks.
Gejala kondisi tersebut antara lain penurunan berat badan tanpa alasan, kelelahan, haus sepanjang waktu dan penglihatan kabur.
Tom Hanks pertama kali membuka tentang diagnosis diabetesnya pada tahun 2013 di Late Show with David Letterman, di mana ia menyalahkan kenaikan berat badan sebagai penyebab penyakit tersebut.
"Aku pernah mengalami kenaikan berat badan signifikan hingga terlihat sedikit gemuk. Saya pikir saya bisa menghindari diabetes tipe 2 dengan menghindari makan roti dari burger keju saya. Tapi, saya membutuhkan lebih sedikit dari itu," kata Tom Hanks dikutip dari Express.
Baca Juga: Benarkah Minum Teh Hijau Bantu Ringankan Gejala Virus Corona Covid-19? Ini Temuan Peneliti
Tak lama setelah didiagnosis diabetes, ia menjelaskan kemungkinan penyebabnya dan merasa tidak membutuhkan peran lain yang membutuhkan perubahan berat badan secara drastis.
"Peningkatan dan penurunan berat badan mungkin ada hubungannya dengan diabetes tipe 2, karena Anda makan begitu banyak makanan yang buruk dan Anda tidak berolahraga saat berat," ujarnya.
Diabetes dan penurunan berat badan
Selama diabetes tipe 2, sel-sel dalam tubuh menjadi resisten terhadap hormon insulin yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan gula dari darah.
"Karena, sel-sel ini tidak berinteraksi secara normal dengan insulin, karena mereka tidak mengambil cukup gula," kata Mayo Clinic.
Akibatnya, pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk mengatur kadar gula darah.
Saat tubuh mengonsumsi gula dalam jumlah terbatas, tubuh mulai membakar lemak dan otot untuk energi yang menyebabkan penurunan berat badan secara keseluruhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama