Suara.com - Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, pada 2016 lalu, sebanyak 35 persen dari seluruh jumlah kematian di Indonesia terjadi akibat penyakit jantung, disusul dengan kanker (12 persen) dan penyakit tidak menular lainnya.
Penyakit kardiovaskular atau PKV sendiri merupakan penyebab kematian utama tak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Pada 2030, diprediksi akan ada 23 juta kematian akibat PKV per tahun dan menjadi penyebab kematian utama.
Untuk itu penting menjaga kesehatan jantung sejak dini. Dikutip Suara.com dari siaran pers PB IDI, Spesialis Kardiologi Anak sekaligus Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) membagikan beberapa tips menjaga kesehatan jantung sejak dini. Apa saja? Berikut paparannya.
1. Aktif Bergerak
Ajak anak untuk berolahraga ringan dimulai dari jalan kaki Bersama, bersepeda, berenang, ataupun bermain di luar ruang terbuka.
2. Bersikap Positif
Jadikan kesehatan jantung menyenangkan dengan memasukkan permainan ke dalam aktivitas keluarga Anda atau berjalan-jalan ke taman untuk piknik makan malam yang sehat.
3. Batasi Waktu Menonton atau di Depan Komputer
Waktu menonton yang berlebihan menyebabkan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan mengudap terus-menerus, yang meningkatkan risiko obesitas dan penyakit kardiovaskular. Batasi waktu menonton TV, komputer, dan telepon hingga dua jam setiap hari.
4. Lakukan Pemeriksaan Rutin Sedari Dini
Sejak lahir, kesehatan jantung bayi sudah bisa dimonitor secara rutin melalui Echo kardiografi atau Echo Jantung. Alat ini dapat mendeteksi secara dini apabila terdapat kelainan pada jantung anak sehingga bisa dilakukan pencegahan atau penanganan sedari awal.
Konsultasikan lebih jauh dengan dokter anak Anda untuk memantau indikator kardiovaskular seperti BMI, tekanan darah, dan kolesterol.
5. Atur Menu Makan Sehat Anak
Utamakan asupan protein hewani untuk cegah stunting dan agar pertumbuhan anak optimal. Batasi seminimal mungkin snack junk food yang tinggi gula dan tinggi karbohidrat cepat serap untuk mencegah obesitas dan sindrom metabolik
Baca Juga: WHO: Kelompok Berisiko Tinggi Rentan Tertular Cacar Monyet, Siapa Saja?
6. Periksa Asupan Garam dan MSG
Hindari makanan olahan dan jauhkan tempat garam dan MSG dari meja makan.
7. Bersikaplah Realistis
Tetapkan tujuan dan batasan yang realistis. Langkah-langkah kecil dan perubahan bertahap dapat membuat perbedaan besar dalam kesehatan anak Anda dari waktu ke waktu, jadi mulailah dari yang kecil dan tingkatkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental