Suara.com - Virus Corona varian Omicron menjadi penyebab Covid-19 paling mendominasi di dunia. Sebab, penyebaran virus ini sudah bertahan lebih dari 6 bulan.
Epidemiolog dr. Dicky Budiman ungkap alasan varian Omicron cenderung lebih bisa bertahan dan mendominasi di dunia dibanding varian Covid-19 lainnya.
Ia mengatakan, varian Omicron punya keunggulan lebih cepat menular dibanding varian sebelumnya seperti Alpha, Delta, Kappa dan sebagainya. Ditambah varian ini punya kemampuan meloloskan diri dari antibodi atau sistem kekebalan tubuh manusia.
"Kemampuan dia lebih kuat dibanding varian lain, untuk mensiasati antibodi, itu yang membuat dia bertahan, itu yang membuat dia mendominasi dalam perkancahan atau persebaran dari strain dari Covid-19 yang mengalahkan yang lain," ujar dr. Dicky melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (12/7/2022).
Peneliti Health Security Griffith University Australia ini menambahkan, virus yang mampu bermutasi dan menular lebih cepat akan mengalahkan varian lainnya yang lebih lambat.
Adapun mutasi varian Omicron yang terbukti selalu berhasil menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di berbagai negara seperti BA.2, BA.3, BA.4 dan BA.5. Bahkan yang terbaru BA.2.75 yang baru ditemukan pertama kali di India, dan sudah menyebar ke berbagai negara di Amerika Serikat.
Meski begitu, bukan berarti varian Delta, Alpha hingga Kappa dipastikan sudah tidak ada. Risiko varian sebelumnya tetap ada karena diduga masih ada daerah yang belum terjamah varian sebelumnya, dan ini yang perlu diwaspadai.
"Atau kemungkinan terkahir, begitu menyadarkan kita itu itu dia ada di binatang, atau animal reservoir, ini yang berbahaya, karena satu waktu dia terus bermutasi yang lebih ganas lagi, bisa masuk lagi Omicron ke manusia (zoonosis)," pungkas dr. Dicky.
Animal reservoir berarti tempat atau makhluk hidup yang digunakan patogen seperti bakteri maupun virus untuk bereproduksi atau bermutasi secara alami.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR minta Kemenkes Waspadai Varian Baru Omicron di India - China
Berita Terkait
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Alert! Kasus Covid-19 Indonesia Naik Lagi, Vaksin Masih Gratis?
-
7 Gejala Omicron Kraken, Paling Cepat Menular Dibanding Varian Lain
-
6 Gejala Omicron BF.7 yang Banyak Dikeluhkan, Varian Sudah Masuk Indonesia!
-
Covid-19 Subvarian Omicron BN.1 Masuk Jakarta, 24 Orang Sudah Terpapar
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja