Suara.com - Infeksi virus Corona Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 membuat kasus positif Covid-19 meningkat drastis dalam satu bulan terakhir.
Juru bicara Satgas Covid-19 RI prof. drh. Wiku Adisasmito mengungkapkan, kasus subvarian BA.4 dan BA.5 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia pada 6 Juni 2022.
Kasus makin meningkat pada sepekan kemudian. Hingga kasus positif harian saat ini naik 6 kali lipat dibandingkan sebulan lalu.
"Kemarin, 12 Juli 2002, untuk pertama kalinya kasus Covid-19 di Indonesia mencapai lebih dari 3.000 kasus dalam 1 hari. Sebelumnya, meskipun terjadi kenaikan, kita bisa mempertahankan 2.000 kasus. Angka ini meningkat 6 kali lipat jika dibandingkan dapat satu bulan lalu, yaitu 12 Juni di mana kasus harian masih sebesar 551 kasus dalam sehari," papar Wiku dalam konferensi pers virtual, Rabu (13/7/2022).
Kenaikan kasus positif itu tentu menyebabkan peningkatan kasus aktif pula. Per 12 Juli, kasus aktif Covid-19 di Indonesia tembus hingga 20 ribu. Jumlah tersebut naik 4 kali lipat dibandingkan bulan lalu yang hanya tercatat sekitar 4.000 kasus aktif, kata Wiku.
Ia mengingatkan bahwa adanya peningkatan kasus aktif dan kasus positif itu perlu diwaspadai. Karena artinya, tingkat penularan di masyarakat mulai kembali tinggi.
"Positivity rate mingguan juga mengalami kenaikan. Di minggu kedua bulan Juli positivity rate mencapai 5,12 persen, di mana angka tersebut sudah mencapai standar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yaitu 5 persen," ujarnya.
Wiku memgungkapkan bahwa kasus positif harian masih didominasi di wilayah Jawa-Bali, hingga 95,45 persen. Menurut Wiku, kondisi tersebut menandakan kalau penularan masih terpusat di Jawa-Bali, di mana pergerakan aktif masyarakat terjadi paling banyak dan besar.
Di sisi lain, angka kematian harian tidak turut naik secara signifikan karena masih di bawah sepuluh jiwa per hari. Tapi, bagaimana pun juga angka kematian tersebut tetap perlu diturunkan hingga tidak ada lagi korban jiwa akibat infeksi Covid-19.
Baca Juga: Eropa Jadi Pusat Gelombang Covid-19 Omicron BA.5, WHO Minta Protokol Kesehatan Diperketat
Berita Terkait
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Kasus Kembali Meledak di Jakarta, Pramono Anung: COVID-19 Urusan Menkes!
-
Waspada Covid-19, Pakar Paru Sarankan Pemerintah Kembali Beri Vaksin Untuk Kelompok Rentan
-
Kasus Covid-19 Naik di Negara Tetangga, DKI Imbau Vaksinasi Sebelum ke Luar Negeri
-
Covid-19 Mengintai Lagi? Begini Kondisi Terkini di Jakarta Menurut Dinas Kesehatan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi