Suara.com - Mungkin Anda pernah mendengar istilah gastritis dan GERD. Meski dua-duanya memiliki masalah yang berhubungan dengan lambung dan perut, namun tetap saja keduanya merupakan gangguan kesehatan yang berbeda yang perlu mendapatkan perhatian lebih jika tidak ingin kondisinya semakin memburuk. Adapun beda gastritis dan GERD yakni sebagai berikut.
Mengenali Beda Gastritis dan GERD
Gastritis atau dikenal juga dengan penyakit maag ini adalah suatu kondisi yang dihasilkan dari peradangan pada lapisan lambung dan duodenum, yang merupakan bagian pertama dari usus kecil. Ini dapat terjadi secara tiba-tiba (gastritis akut) atau perlahan seiring waktu (gastritis kronis).
Gejala gastritis termasuk rasa sakit dan ketidaknyamanan di perut bagian atas, kembung, dan mual. Ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, pilihan makanan yang buruk, dan genetika.Tingkat keparahan gejala dapat bervariasi dari orang ke orang.
Jika Anda mengalami gejala umum gastritis, penting untuk menemui dokter Anda untuk diagnosis dan pengobatan. Perawatan pada kasus yang parah mungkin termasuk perubahan pola makan, obat-obatan, atau pembedahan. Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.
Sedangkan GERD atau penyakit refluks gastroesofagus adalah kondisi serius yang terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan. GERD adalah gangguan pencernaan umum yang disebabkan oleh aliran balik asam lambung dan isi lainnya ke kerongkongan. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang signifikan.
Salah satu penyebab GERD yang paling umum adalah obesitas. Orang yang mengalami obesitas lebih cenderung memiliki jaringan lemak berlebih di perut, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan dan meningkatkan risiko GERD.
Penyebab umum GERD lainnya adalah merokok. Asap rokok dapat melemahkan otot-otot di sfingter esofagus bagian bawah (LES), memungkinkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Kehamilan juga merupakan penyebab umum GERD, karena hormon dapat mengendurkan LES dan meningkatkan tekanan pada perut. Hernia hiatus juga dapat menyebabkan GERD.
Tanda dan gejala GERD yang paling umum termasuk mulas atau nyeri dada, refluks asam, suara serak, batuk kering dan terus-menerus, dan perasaan seperti ads "benjolan" di tenggorokan. Gejala lain bisa termasuk regurgitasi, kesulitan menelan, dan rasa asam di mulut.
Baca Juga: Viral, Pasien Diceramahi Dokter karena Berobat ke Psikiater: Emang Gak Punya Tuhan?
Demikian ulasan mengenai beda gestritis dan GERD yang perlu diketahui. Jika mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan.
Jika tidak lekas diobati dikedua kondisi tersebut maka dapat menyebabkan bahaya yang signifikan, rasa sakit, dan hilangnya kualitas hidup individu secara signifikan. Dan kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan kematian melalui kanker perut.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja