Suara.com - Jumlah kasus cacar monyet semakin bertambah dan kian meresahkan akhirnya membuat WHO menetapkan penyakit yang satu ini ke dalam ditetapkan kondisi darutat kesehatan atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam Media Briefing yang dilaksanakan Sabtu (23/7/2022). Selain itu, akun resmi twitter WHO juga telah membuat cuitan mengenai penetapan cacar monyet sebagai PHEIC.
"Saya telah memutuskan bahwa wabah cacar monyet global merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional,” tulis akun twitter WHO mengutip ucapan Tedros, Sabtu (23/7/2022).
Akibat adanya penyebaran yang kian mengkhawatirkan, guna mencegah penularan cacar monyet sendiri WHO membagi beberapa negara ke dalam empat grup sesuai klasifikasi terhadap kasus penyakit ini.
Kelompok Pertama
Untuk kelompok pertama yaitu negara-negara yang sampai saat ini belum melaporkan adanya kasus cacar monyet selama lebih dari 21 hari. Negara-negara ini sendiri termasuk golongan yang belum terpapar virus cacar monyet hingga saat ini.
Kelompok kedua
Untuk kelompok kedua, yaitu negara-negara yang telah melaporkan adanya penularan antarmanusia. Untuk negara-negara kelompok ini akan diberikan rekomendasi terkait penanganan untuk menghentikan penularan cacar monyet serta mencegah kelompok yang tidak terdampak.
Nantinya negara-negara ini akan diberikan arahan untuk mengintensifkan pengawasan serta memperkuat manajeme klinis, pencegahah, serta pengendalian agar penularan tidak semakin meluas.
Baca Juga: Cacar Monyet Ditetapkan WHO Sebagai Darurat Kesehatan Global, Berikut Gejala dan Pencegahannya
Selain itu, disarankan juga penggunaan vaksinasi, terapi, dan alat lainnya agar penelitian untuk menyembuhkan cacar monyet dapat dipercepat.
Kelompok ketiga
Pada kelompok ketiga, yaitu negara-negara dengan penularan cacar monyet dari hewan kepada manusia. Hal ini karena penularan yang terjadi tidak hanya antarmanusia, tetapi juga dari hewan ke manusia.
Kelompok keempat
Untuk kelompok keempat yaitu diisi dengan negara-negara yang memiliki kemampuan dan kapasitas produksi vaksin dan terapi.
Itulah beberapa kelompok negara yang dibentuk WHO guna mencegah penularan cacar monyet. Sejauh ini belum ada pengobatan khusus untuk menangani cacar monyet. Namun, biasanya penderita akan diberikan obat untuk mengurangi gejala yang timbul.
Berita Terkait
-
Waspada! Wabah Mpox di Afrika Tidak Terkendali, 1.100 Orang Tewas
-
Waspada! Cacar Monyet Melonjak di Australia, Total 737 Kasus
-
Monkeypox Merebak di Afrika, Apa Vaksin Mpox Aman untuk Anak?
-
Jumlah Kasus Cacar Monyet di Filipina Naik, Menteri Kesehatan Bilang Begini
-
5 Pertanyaan Seputar Vaksin Mpox: Bisa Dapat di Mana dan Untuk Siapa?
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia