Suara.com - Kabar terdeteksinya kandungan etilen oksida di dalam sebuah produk es krim disikapi tegas oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia, dengan penarikan serentak. Kandungan ini dinilai berbahaya untuk kesehatan secara serius, sehingga menyebabkan banyak gangguan berat. Tapi apa itu etilen oksida hingga memberikan efek demikian menakutkan?
Mengenal Apa Itu Etilen Oksida
Etilen oksida merupakan zat berbahaya yang digunakan dalam produksi etilen glikol. Etilen glikol sendiri digunakan dalam produksi obat-obatan, busa poliuretan, perekat, industri tekstil, bahan anti beku, hingga pelarut.
Pada dasarnya etilen glikol ini digunakan untuk mensterilkan peralatan bedah. Namun perlakuan yang diberikan harus benar-benar cermat, karena dapat membuat tempat kerja yang menggunakan zat ini menjadi beracun. Hal ini semakin parah jika zat tersebut kontak dengan luka terbuka atau masuk ke tubuh melalui polusi udara.
Memicu Kanker dan Kondisi Medis Berat
Beberapa organisasi internasional seperti Badan Internasional untuk Penelitian Kanker dan Environmental Protection Agency menyebutkan bahwa etilen oksida tergolong karsinogenik dan paparannya dapat meningkatkan risiko pengembangan kanker limfo hematopoietik.
Dilansir dari berbagai sumber, etilen oksida juga dapat menyebabkan penglihatan kabur, kesulitan bernapas, kanker payudara, masalah sistem saraf, hingga gangguan pada sistem reproduksi dan janin. Rasanya jelas mengapa kemudian BPOM melakukan tindakan tegas tersebut, mengingat efeknya begitu berat untuk kesehatan manusia.
Kontrol Rutin dan Perhatikan Kondisi Tubuh
Untuk melakukan deteksi dini pada masuknya zat etilen oksida ke dalam tubuh, salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan melakukan tes darah. Dengan analisa mendalam, dapat diketahui apakah ada kandungan etilen oksida yang masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga: Kenapa Es Krim Haagen Dazs Ditarik dari Pasaran?
Meski bahan kimia ini bisa lekas meninggalkan tubuh dalam waktu singkat, namun kerusakan permanen yang ditimbulkannya bisa berdampak cukup buruk. Ini mengapa, deteksi dini wajib dilakukan, sehingga langkah medis yang diperlukan bisa diambil dengan cepat, tepat, dan akurat.
Itu tadi, sedikit pembahasan mengenai apa itu etilen oksida yang belakangan ramai dibicarakan oleh masyarakat. Apresiasi tertinggi diberikan pada BPOM RI yang telah mengambil langkah tegas penarikan produk makanan terkait, sehingga dapat meminimalisir risiko kesehatan yang muncul.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?