Suara.com - Mastektomi atau operasi pengangkatan payudara menjadi salah satu momok bagi perempuan dengan kanker payudara. Tapi dengan majunya teknologi kesehatan, kini pasien bisa menjalani operasi rekonstruksi payudara.
Operasi ini dinilai bisa memulihkan tampilan payudara usai menjalani mastektomi, karena sel kanker sudah menggerogoti tubuhnya, khususnya di bagian payudara.
Salah satu metode yang digunakan dalam operasi rekonstruksi payudara yaitu teknik operasi bedah mikro, yang bermanfaat untuk mencegah sekaligus menghilangkan bengkak di lengan usai payudara diangkat.
Pembengkakan terjadi karena terganggunya aliran kelenjar limfa atau getah bening, yang hasilnya lengan membesar 2 hingga 3 kali dari ukuran normal.
"Hanya saja prosedur rekonstruksi payudara ini tidak diperuntukkan bagi semua perempuan, namun merupakan hak dari setiap perempuan untuk mengetahui dan mendapatkan pilihan rekonstruksi setelah operasi pengangkatan kanker payudara,” ujar Konsultan Bedah Mikro Rekonstruksi dan Oncoplasty, dr. Mohamad Rachadian Ramadan, BMedSc melalui keterangan yang diterima suara.com, Rabu (27/7/2022).
Dokter yang berpraktik di RS Eka Hospital BSD ini menerangkan ada dua pilihan metode operasi rekonstruksi payudara, yakni pemasangan implan silikon payudara dan rekonstruksi menggunakan jaringan tubuh milik sendiri atau flap.
Operasi ini bisa dilakukan bersamaan, segera setelah prosedur mastektomi, atau ditunda di waktu yang akan datang.
Untuk mendapatkan hasil terbaik atau mendekati ukuran dan bentuk payudara normal, umumnya perlu dilakukan beberapa kali tindakan operasi.
Khusus untuk metode flap yang memanfaatkan jaringan tubuh pasien dari perut, punggung, bokong atau paha dan dipindahkan ke dada, umumnya menghasilkan payudara yang lebih natural.
Baca Juga: Viral Akun Instagram Kominfo Ditandai Foto Iklan Pembesar Payudara, Admin: Apa Sopan Begitu?
“Teknik operasi ini menciptakan payudara lembut yang natural dan hangat, namun tak bisa dipungkiri memang akan meninggalkan bekas luka di bagian tubuh lainnya, yang tentunya akan diusahakan tersamar," jelas dr. Rachadian.
Tapi karena hasilnya cukup baik, tindakan flap ini butuh waktu operasi, perawatan, dan pemulihan yang lebih lama dibanding metode tanam implan yang lebih singkat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar