Suara.com - Hepatitis merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Data dari WHO menyebutkan, setiap 30 detik terdapat 1 orang yang meninggal akibat penyakit terkait dengan Hepatitis. Sementara WHO Regional Office for South-East Asia mencatat prevalensi penyakit Hepatitis B di Indonesia mencapai 7,1 persen atau sekitar 18 juta kasus, angka prevalensi tertinggi jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya.
Hepatisis bukan hanya menyerang orang dewasa, laporan Riset Kesehatan Dasar (riskesdas) 2018 menyebutkan bahwa prevalensi kasus terbesar Hepatitis di Indonesia terjadi pada anak-anak dengan kelompok umur 5 -14 tahun.
Dokter Spesialis Anak dr. Kurniawan Satria Denta, M,Sc, Sp.A Mayapada Hospital dan Klinik Spesialis Anak KiDi Pejaten, Jakarta menyatakan bahwa anak-anak rentan tertular virus Hepatitis, bahkan Hepatitis akut misterius yang saat ini marak terjadi juga mayoritas menyerang anak-anak, yaitu pada umur 1 bulan hingga 16 tahun.
Untuk itu, agar terhindar dari ancaman penyakit Hepatitis, perlu untuk mengenali gejala Hepatitis dan melakukan pencegahan secara disiplin dari diri sendiri dan keluarga.
Dr. Denta menyampaikan gejala hepatitis umumnya ditandai dengan demam, nyeri perut, dan gejala kuning pada badan. “Ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk mencegah Hepatitis, yang pertama mencegah infeksi dengan menjaga perilaku hidup bersih dan yang kedua yaitu melakukan imunisasi pada anak” jelas dr. Denta.
“Selain menjaga kebersihan hidup, imunisasi merupakan upaya pencegahan terbaik yang dapat dilakukan dikarenakan vaksin Hepatitis bekerja memberikan kekebalan pada tubuh anak sehingga dapat mencegah penyakit tersebut”. Tambah dr. Denta.
Untuk anak yang belum menerima imunisasi Hepatitis, orang tua dapat memberikan imunisasi dengan mengikuti rekomendasi jadwal yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2020. Secara rinci IDAI merekomendasikan imunisasi dasar Hepatitis B diberikan pada saat anak lahir sebelum berumur 12 jam.
Sementara imunisasi dasar Hepatitis A diberikan 2 kali yaitu 1 dosis pada saat anak berumur 1 tahun dan dosis selanjutnya diberikan dengan rentang 6 bulan hingga 12 bulan setelah dosis pertama. Namun jika tertinggal, anak-anak dapat menerima imunisasi catch-up atau kejar imunisasi hingga umur 18 tahun.
Baca Juga: Gabungan 2 Virus Ini Diduga Menjadi Penyebab Hepatitis Akut Misterius pada Anak-Anak
Perusahaan perawatan kesehatan global, GlaxoSmithKline (GSK) Indonesia turut menyuarakan pentingnya kesadaran dari keluarga agar waspada akan ancaman Hepatitis dan mengajak semua pihak untuk dapat menjadi bagian dalam upaya Pemerintah dalam mengurangi kasus Hepatitis, serta mendukung target WHO untuk menghapus Hepatitis pada tahun 2030[vii].
Vaccine Medical Director GSK Indonesia dr. Deliana Permatasari menyatakan “diantara upaya yang kami lakukan saat ini adalah dengan menyampaikan informasi ilmiah kepada petugas kesehatan secara rutin dan juga mengedukasi keluarga dari karyawan kami sendiri di GSK” ungkapnya.
“Kami juga menghimbau kepada masyarakat dan keluarga Indonesia agar tetap melindungi diri dari virus Hepatitis dan jangan menunda untuk mendatangi dokter maupun fasilitas kesehatan jika mengalami gejala-gejala Hepatitis, because Hepatitis Can’t Wait” tutupnya dr. Deliana.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan